Jack Ma tak bahagia jadi orang terkaya di China
"Mungkin saya terlalu banyak berpikir tentang masa depan dan terlalu banyak hal yang saya khawatirkan."
Salah satu orang terkaya di China, Jack Ma mengaku tidak bahagia dengan hidupnya yang bergelimang harta. Dia mengatakan menjadi orang terkaya di negaranya adalah sebuah 'sakit besar' karena banyaknya tekanan yang datang.
"Saya tidak senang dan saya pikir terlalu banyak tekanan. Namun, saya mencoba membuat diri saya bahagia karena saya tahu bahwa jika saya tidak bahagia maka rekan saya juga tidak akan bahagia, dan pemegang saham juga tidak senang. Sehingga pelanggan tidak senang," ucap Jack Ma dilansir dari CNBC di Jakarta, Kamis (11/6).
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.
-
Kenapa ada makam orang Cina di Karimunjawa? Pada sebuah tegalan di Dusun Karimunjawa, terdapat peninggalan kuburan Cina. Masyarakat tidak mengenal lagi tokoh-tokoh yang dimakamkan di sana.
-
Di mana Orang Talak Mamak tinggal? Melansir dari beberapa sumber, Suku Talang Mamak ini menghuni di empat kecamatan di Kabupaten, mulai dari Batang Gangsal, Cenaku, Kelayang, dan juga Rengat Barat.
-
Mengapa orang selingkuh? Penyebab selingkuh paling umum yang sering terjadi antara lain adalah kurangnya komunikasi, kurangnya intensitas hubungan intim, ketidakpuasan pasangan, kehidupan seks yang monoton, keinginan untuk balas dendam, kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi, masalah dengan komitmen, dan jatuh cinta pada orang lain.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Dia mengakui, IPO atau penjualan saham perusahaannya yaitu Alibaba dengan rekor nilai mencapai USD 25 miliar ikut menyumbang ketidakbahagian dan membuat stress dalam hidupnya.
"Mungkin penjualan saham terlalu tinggi dan mungkin orang memiliki harapan yang tinggi pada saya. Mungkin saya terlalu banyak berpikir tentang masa depan dan terlalu banyak hal yang saya khawatirkan. Tapi saya harus bertanggung jawab untuk tenang dan menjadi diri sendiri," katanya.
Ma mengakui, tekanan hidupnya bertambah ketika dia dinobatkan sebagai orang terkaya nomor wahid di China beberapa waktu lalu. Hal ini menambah tekanan dan membuat dirinya 'sakit'.
"Ketika orang mengatakan jadi orang kaya itu baik, ya itu memang baik. Namun, ketika Anda jadi orang terkaya di China atau di dunia itu adalah kesakitan. Semua orang sekitar Anda akan bicara mengenai uang," tambahnya.
Selain itu, Ma mengatakan ketika dia berjalan orang akan melihatnya berbeda yaitu sebagai pengusaha sukses. Orang akan berpendapat kalau dia adalah pengusaha yang bersenang-senang dengan dirinya sendiri. "Saya ingin jadi diri saya sendiri," tambahnya.
Untuk mengobati rasa sakitnya, Ma mencari cara untuk menggunakan uangnya agar memberi manfaat kepada masyarakat. Dia akan beramal, karena menurutnya membelanjakan uang jauh lebih sulit dibanding mendapatkannya. Ma mengatakan, dia berencana akan mendirikan sebuah yayasan yang dapat menghabiskan uang dengan cara bisnis.
"Mungkin seperti persaingan saya dengan Bill Gates, siapa yang bisa menghabiskan uang untuk amal dengan lebih baik."
(mdk/idr)