Jaga Ketahanan Pangan, Bulog Optimalkan Produk Sagu dan Tapioka
Budi Waseso menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi produksi sagu dan tapioka yang besar dan harus dimanfaatkan dengan baik.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebut bahwa pihaknya tidak hanya mengandalkan produksi beras untuk menjaga ketahanan pangan. Perusahaan pelat merah ini juga mengoptimalkan alternatif pangan lain, seperti sagu dan tapioka.
Budi Waseso menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi produksi sagu dan tapioka yang besar dan harus dimanfaatkan dengan baik.
-
Kapan Bulog akan menyalurkan beras bantuan pangan? "Beras Bantuan Pangan yang dibagikan ini untuk bulan September, kemudian nanti Oktober dan November juga dibagikan dengan jumlah yang sama yaitu 10 kg untuk masing-masing Keluarga Penerima Manfaat.
-
Kapan Bulog akan mengumumkan kepastian kelanjutan bantuan pangan? Keputusan untuk melanjutkan distribusi ini diharapkan akan diumumkan pada pertengahan bulan Juni, bergantung pada ketersediaan anggaran APBN.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Apa itu Buleng? Buleng merupakan budaya orang Betawi yang memiliki keunikan dan digemari di masa silam.
-
Apa itu Busana Pengantin Mupus Braen Blambangan? Dalam bahasa Jawa, busana Mupus Braen Blambangan diartikan sebagai pakaian yang membuat pengantin tampak cantik. Busana ini dilengkapi dengan gaya rias pengantin yang unik. Dikutip dari Instagram @banyuwangi_tourism, rias pengantin memadukan unsur tradisional dan spiritual.
"Kalau bicara stok di luar beras, sangat memadai dan cukup, jadi masyarakat nggak usah khawatir, jadi jangan lihat dari beras saja. Ada 5 juta hektare lahan sagu yang belum diolah dengan baik, ini nanti juga akan dimaksimalkan oleh Bulog," ujar Buwas dalam dalam Bincang Editor 'Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19' yang ditayangkan di Vidio.com, Senin (2/11).
Dalam catatan dia, sebesar 87 persen lahan sagu berada di wilayah Papua dan belum diolah dengan teknik yang baik. Sisanya tersebar di Bangka Belitung, sebagian Lampung, Sumatera dan beberapa di Jawa.
Untuk mendukung optimalisasi produksi sagu, pihaknya juga membangun pabrik pengolahan sagu di 20 wilayah. Nantinya, tepung sagu tersebut bisa diolah menjadi makanan seperti mi.
"Rasanya lebih enak, lebih sehat, ini menurut penelitian. Dan membantu Indonesia mengurangi ketergantungan impor gandum, gandum kan bahan baku mie," kata Buwas.
Cadangan pangan 450 Juta Ton
Mantan Kabareskrim ini menjelaskan, jika potensi bahan pangan pokok alternatif beras bisa dimaksimalkan, Indonesia mungkin saja akan memiliki cadangan pangan hingga 450 juta ton dalam 1 tahun.
"Kalau dikelola dengan baik, maka 1 tahun bisa punya cadangan pangan sampai 450 juta ton," kata Buwas.
Selain sagu dan tapioka, Bulog juga memaksimalkan potensi hasil pertanian di daerah-daerah dengan nilai yang tinggi. Misalnya, produksi komoditas jagung yang berlimpah di Sulawesi Utara tidak disalurkan ke pulau Jawa karena biaya logistik yang tinggi.
"Makanya kita ekspor misalnya ke Filipina dan itu punya nilai tambah," jelas Buwas.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)