Jakarta Berpotensi Raup Investasi USD 30 Miliar Hingga 2030, Ini Rinciannya
Rinciannya, energi terbarukan berpotensi meraup investasi USD 3 miliar, kendaraan listrik USD 7 miliar, pengolahan sampah USD 725 juta, transportasi publik USD 660 juta, urban water USD 3 juta dan bangunan hijau (green building) USD 16 miliar.
Analisis International Finance Corporation (IFC), Sandra Pranoto menyebut bahwa Jakarta memiliki potensi investasi sebesar USD 30 miliar hingga 2030 nanti. Potensi investasi ini meliputi beberapa poin yang terdiri dari transportasi publik, energi terbarukan, kendaraan elektrik, pengolahan sampah (waste) dan urban water.
Rinciannya, energi terbarukan berpotensi meraup investasi USD 3 miliar, kendaraan listrik USD 7 miliar, pengolahan sampah USD 725 juta, transportasi publik USD 660 juta, urban water USD 3 juta dan bangunan hijau (green building) USD 16 miliar.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
Data tersebut terungkap dari paparan materi Green Building Leader IFC Sandra Pranoto dalam agenda Media Sharing Green Buildings in Indonesia: Maximizing Building Resources Efficiency di Kantor IFC, Bursa Efek Indonesia.
Sandra juga menegaskan, potensi terbesar ada di poin green building sehingga dia sangat menganjurkan para investor dan developer untuk memanfaatkan peluang ini.
"Apalagi di green building itu bisa sampai USD 16 miliar, hampir setengahnya. Bayangkan kalau kita investasi hanya di poin waste, itu tidak sampai USD 1 miliar. Potensinya sangat besar."
Jika dilihat secara global, IFC telah mengidentifikasi adanya potensi investasi yang berkonsentrasi pada isu perubahan iklim sebesar USD 29 triliun, lebih dari 70 persennya berasal dari topik green building, yaitu sekitar USD 24,7 triliun. Data ini didapat dari IFC's Climate Investment Opportunities in Cities, November 2018 lalu.
Sementara menurut IFC Market Intelligence Report, sampai Juni 2018 lalu pertumbuhan market green building yang mencakup perumahan, kantor dan toko diprediksi mencapai 25 persen pada 2025 di Indonesia. Sampai 2025 nanti, total green market akan mencapai USD 4 miliar dari total USD 48 miliar.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mandiri Investasi Optimis Ekonomi RI Lebih Baik di 2019
Industri Tekstil dan Fesyen Pendorong Pertumbuhan Ekonomi RI Masa Depan
62 UMKM Lokal Bakal Berkembang Karena MRT Jakarta
Kenaikan Tarif Ojek Online Dinilai Turunkan Pertumbuhan Ekonomi RI
Rizal Ramli Menunggu Capres Berani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 persen
Bagasi Pesawat Berbayar Pukul Sektor UKM Hingga Pertumbuhan Ekonomi