Jelang Libur Natal & Tahun Baru, KAI Deteksi 305 Titik Rawan di Jalur Kereta
PT KAI menyiapkan 6.172 personel keamanan selama angkutan Nataru 2018/19. Personel keamanan itu terdiri dari 1.332 personel Polsuska, 3.876 personel security, dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 950 personel termasuk K-9.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendeteksi 305 titik rawan di sepanjang jalur Kereta Api (KA) Sumatera dan Jawa. Ini diketahui jelang memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2018/2019.
"Kami mendeteksi sebanyak 305 titik rawan berupa banjir, longsor, dan amblas di sepanjang jalur KA di Jawa dan Sumatera," ungkap Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, di Jakarta, Senin (3/12).
-
Bagaimana PT KAI mengatasi keterlambatan kereta api akibat banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Kapan Balai Yasa Madiun diserahterimakan ke PT Industri Kereta Api? Pada tahun 1981, Balai Yasa Madiun diserah terima dari Perusahan Jawatan Kereta Api (PJKA) ke PT Industri Kereta Api (Persero).
-
Apa jenis kereta wisata yang ditawarkan oleh PT KAI? Jenis-jenis Kereta Wisata 2 jenis kereta wisata yang dioperasikan oleh PT KAI Pariwisata, yaitu: 1. Kereta Wisata Biasa Jenis kereta wisata ini tidak bisa bergerak sendiri dan harus disertakan dengan rangkaian kereta reguler sesuai rute yang dipilih penyewa. Kereta ini memiliki fasilitas seperti kamar tidur, ruang makan, ruang rapat, ruang hiburan, dan toilet. 2. Kereta Wisata Istimewa Jenis kereta wisata ini memiliki rangkaian sendiri, jadi tidak disertakan dengan rangkaian kereta reguler. Kereta ini memiliki fasilitas lebih mewah dan eksklusif seperti kamar mandi pribadi, jacuzzi, bar, karaoke, dan bioskop.
-
Apa saja jenis kereta api wisata yang ditawarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia? Kereta api wisata yang diadakan oleh KAI ini memiliki beberapa tipe dengan karakteristik dan fasilitas berbeda-beda.
-
Kapan PT KAI mulai mengoperasikan kereta new generation KA Jayabaya? Pada September 2023, PT KAI mulai mengoperasikan kereta new generation KA Jayabaya relasi Pasar Senen-Malang.
-
Apa yang menjadi ciri khas jalur kereta api Rangkasbitung - Pandeglang saat ini? Rel bahkan sudah ditumbuhi pohon di bagian tengahnya yang berarti usia rel sudah lebih tua dari tumbuhan besar tersebut.
Adapun rinciannya, yakni sebanyak 160 titik di Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, 44 titik di Daop 2 Bandung, 4 titik di Daop 3 Cirebon, 6 titik di Daop 4 Semarang, 14 titik di Daop 5 Purwokerto, 4 titik di Daop 6 Yogyakarta, 8 titik di Daop 7 Madiun, 12 titik di Daop 8 Surabaya, dan 17 titik di Daop 9 Jember.
Sementara untuk di Sumatera, antara lain 11 titik di Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara, dan 7 titik di Divre II Sumatera Barat, 20 titik di Divre III Palembang. Dalam catatan tersebut, hanya Divre IV Tanjungkarang saja yang wilayahnya terbebas dari titik rawan bencana.
Untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa KA, PT KAI menyiapkan 6.172 personel keamanan selama angkutan Nataru 2018/19. Personel keamanan itu terdiri dari 1.332 personel Polsuska, 3.876 personel security, dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 950 personel termasuk K-9.
"Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta," tuturnya.
Selain itu, PT KAI juga menyiagakan tenaga flying gank, Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintas (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA Jawa dan Sumatera untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang menghambat perjalanan KA.
Total, ada sebanyak 1.423 petugas disiagakan dengan rincian 415 personel PPJ Ekstra, 867 personel PJL Ekstra, dan 141 personel posko daerah rawan.
Meskipun jumlah PJL ditingkatkan, PT KAI dengan tegas mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu-rambu di pelintasan sebidang. Menurut UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), disebutkan bahwa perjalanan KA mendapat prioritas di jalur yang bersinggungan dengan jalan raya.
Dari tahun ke tahun, data menunjukkan terdapat tren kenaikan jumlah kecelakaan di pelintasan sebidang. Pada 2016 terjadi 295 kecelakaan, 2017 tercatat 448 kecelakaan, dan per 30 November 2018 telah terjadi 341 kecelakaan.
"Maka dari itu, diperlukan kerjasama dengan seluruh pihak untuk mewujudkan keselamatan bersama," tutup bos KAI ini.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BPS: Jumlah Penumpang Kereta Api Capai 36,7 juta Orang di Oktober 2018
KA Joglosemarkerto Menghubungkan Kota Sekitar Jateng dan DIY, Ini Tarifnya
INKA Target Pabrik Baru di Banyuwangi Beroperasi 2020
Pemerintah Percepat Pengoperasian Kereta Tambang Palembang
KA Bandara, PT KAI Selesaikan Pembangunan Ruang Tunggu Stasiun Solo Balapan