Jelang Presidensi G20, Airlangga Minta BEI Segera Luncurkan Carbon Trading
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, berharap dalam menyambut momentum Presidensi G20 di tahun 2022, PT Bursa Efek Indonesia bisa segera meluncurkan carbon trading. Carbon Trading merupakan program untuk menekan emisi dengan menargetkan pengurangan karbon dioksida.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, berharap dalam menyambut momentum Presidensi G20 di tahun 2022, PT Bursa Efek Indonesia bisa segera meluncurkan carbon trading. Carbon Trading merupakan program untuk menekan emisi dengan menargetkan pengurangan karbon dioksida.
Sehingga melalui program carbon trading ini, suatu negara yang memproduksi emisi karbon lebih banyak dapat mengeluarkan emisi tersebut dari negaranya. Sedangkan negara yang memiliki emisi lebih sedikit bisa menjual hak menghasilkan emisi sesuai batasnya ke negara atau wilayah lainnya.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Siapa yang Menko Airlangga ingatkan terkait arahan Presiden Joko Widodo dalam GTRA Summit 2022? Pada kesempatan tersebut Menko Airlangga juga mengingatkan kembali terkait arahan Presiden Joko Widodo dalam GTRA Summit 2022 bahwa seluruh pejabat pusat maupun daerah serta semua lembaga Pemerintah harus saling terbuka, bersinergi, dan riil pada tataran pelaksanaan Reforma Agraria.
"Dalam Presidensi di Indonesia G20 tahun ini sampai dengan tahun depan, mulai tanggal 1 Desember sampai dengan Oktober tahun depan ini, diharapkan carbon trading bisa diluncurkan. Ini menjadi PR sendiri untuk timnya Pak Inarno (direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia)," kata dalam CEO Networking, Selasa (16/11).
Oleh karena itu, untuk mendukung hal tersebut Pemerintah melalui Kementerian Keuangan, Kementerian lingkungan hidup dan tentunya OJK perlu mempersiapkan regulasi kerjanya untuk perdagangan carbon trading ini.
"Kita ingin agar ini bisa dilakukan di Indonesia, bukan dilakukan di negara lain. Pemerintah terus melakukan koordinasi agar ekonomi terus terjaga. Saya berharap para pihak di industri pasar modal dapat meningkatkan kontribusinya dan menjaga momentum," ujarnya.
Selanjutnya, dengan diselenggarakannya penyerahan presidensi G20 dan COP26, Pemerintah melihat ada beberapa hal yang menjadi tantangan dan perlu dipahami, misalnya dalam COP 26 kemarin disepakati bahwa penurunan temperatur 1,5 derajat tetap harus dilakukan untuk mendukung perubahan iklim.
Di samping itu, Menko mengapresiasi apa yang dilakukan Bursa Efek Indonesia dalam bentuk peluncuran Green Bond, namun mungkin perlu ada tambahan di mana bursa efek perlu berkoordinasi dengan Menteri Keuangan dan Menteri LHK terkait carbon trading.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kemenaker Matangkan Persiapan Presidensi G20 di Bidang Ketenagakerjaan
Kontraksi Ekonomi, Lapangan Kerja dan Kemiskinan Fokus Bahasan RI di KTT G20 2022
Cerita Sri Mulyani Tentang Peran G20 Tata Keuangan Dunia Pasca Krisis
Jokowi Minta Lokasi Presidensi G20 di Bali Harus Steril dari Pelanggar Prokes
CEK FAKTA: Hoaks Indonesia jadi Presidensi G20 karena Mampu Atasi Masalah Ekonomi
Menkes Was-Was Covid-19 Kembali Melonjak, Kepala Negara G20 Tidak Mau Datang