Pulang dari Inggris, Prabowo Bawa Oleh-oleh Investasi Rp111,12 Triliun
Presiden Prabowo Subianto berhasil mendapatkan keputusan akhir investasi untuk proyek Tangguh Ubadari, Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS).
Dalam kunjungannya ke London, Inggris, Presiden Prabowo Subianto berhasil memperoleh keputusan investasi akhir untuk proyek Tangguh Ubadari, Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS), dan Compression (UCC) dengan nilai sekitar USD 7 miliar, setara dengan Rp111,12 triliun.
"Saya bertemu dengan pemimpin-pemimpin perusahaan besar, di sini ada 19 tokoh. Mereka sudah berkomitmen investasi USD 8,5 miliar. Ini menunjukkan optimisme mereka terhadap ekonomi kita," ungkap Prabowo.
Di kesempatan lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa keputusan investasi ini diambil setelah BP melakukan evaluasi bersama pemerintah melalui SKK Migas.
Pemerintah memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap investasi migas BP di Indonesia, yang menunjukkan bahwa iklim usaha di sektor migas masih menarik.
"Kami mengapresiasi keputusan investasi BP dan mitra, pada proyek Tangguh UCC. Keputusan investasi akhir atas proyek UCC ini merupakan bukti bahwa industri migas di Indonesia masih menjanjikan dan dapat menarik investasi dari luar negeri," kata Bahlil di Jakarta, Senin (25/11)
.
Bahlil menambahkan, investasi sekitar USD7 miliar merupakan nilai yang sangat besar, dan turut mendukung produksi migas nasional.
Terpenting, dapat meningkatkan nilai tambah bagi daerah, peningkatan pendapatan daerah, multiplier effect yang positif bagi daerah.
Melalui proyek UCC Tangguh ini, ia menyatakan bahwa pemerintah akan lebih fokus pada peningkatan produksi migas, sejalan dengan visi misi Prabowo untuk mencapai ketahanan dan kedaulatan energi.
"Sesuai dengan arahan bapak Presiden Prabowo, untuk meningkatkan produksi dan lifting migas. Dengan adanya proyek BP Tangguh, Pemerintah akan lebih fokus mengupayakan peningkatan produksi migas," tambah Bahlil.
Cadangan gas adalah sumber daya energi yang penting
Cadangan gas dari Proyek UCC diperkirakan mencapai sekitar 3 triliun kaki kubik (TCF) dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tahun 2028.
Proyek ini meliputi pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan perolehan gas (EGR) melalui penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) di lapangan Vorwata, serta pemasangan kompresor di darat.
Selain itu, proyek ini juga akan memperluas dan memanfaatkan infrastruktur yang telah ada di fasilitas Tangguh LNG yang terletak di Papua Barat, Indonesia.
Proyek CCUS ini adalah inisiatif berskala besar yang memiliki potensi untuk menjadi CCS Hub pertama di Indonesia.
Dengan kapasitas penyimpanan CO2 yang diperkirakan sekitar 1,8 gigaton, pada fase awal proyek ini akan menginjeksikan sekitar 15 juta ton CO2 dari emisi yang dihasilkan oleh fasilitas operasi Tangguh LNG.
Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon di Indonesia.