Jepang-China rebutan proyek kereta cepat, JK pilih yang terbaik
Jepang diakui telah memulai uji kelaikan semenjak dua tahun lalu.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), menerima kunjungan kehormatan Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi, di Kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (10/7).
JK mengatakan, kedatangan utusan khusus tersebut untuk menyampaikan komitmen pemerintah Jepang terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia, utamanya infrastruktur kereta cepat.
Menurut JK, pihak Jepang sudah terlebih dahulu melakukan feasibility studies (FS) atau uji kelaikan sejak dua tahun lalu. "Membicarakan masalah Shinkansen di Bandung. Kita tentu memang sejak 2 tahun lalu Jepang sudah kita minta studi," kata JK.
Hasil studi Jepang tersebut, lanjut JK, nantinya akan digabung dengan penawarannya untuk kemudian dibandingkan dengan hasil studi dan penawaran investasi kereta cepat China.
Pemerintah berjanji memilih hasil studi dan penawaran investasi yang terbaik dari kedua negara tersebut. "Studi ini secara kemudian juga China memiliki studi. Nanti kita akan cari yang terbaik lah," imbuh JK.
Diakui JK, penawaran investasi kereta cepat oleh pemerintah Jepang dan pemerintah China masing-masing memiliki kelebihan.
"Di samping data-datanya, dia punya pembiayaannya, semua menarik. Dua-duanya menarik. Sangat menarik. Jadi inikan Jepang dan China mengajukan offer nanti kita memilih yang terbaik," ujar JK.
Pembangunan kereta cepat ini sendiri diharapkan bisa dimulai pada 2016.