Jero Wacik: Tak mau bangun smelter, miskin amat
Perusahaan tambang sudah banyak diuntungkan dari praktik ekspor mineral mentah selama ini.
Menteri ESDM Jero Wacik menyindir perusahaan tambang besar yang tidak mau membangun atau bekerja sama mendirikan smelter. Dia menilai, perusahaan-perusahaan tersebut sudah menikmati keuntungan yang luar biasa besar dari hasil mengeruk mineral Indonesia.
"Masak sekian tahun tidak punya duit? Miskin amat," ujar Jero di Komplek DPR RI, Jakarta, Rabu (29/1).
-
Dimana Smelter Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas di Indonesia? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Apa yang akan dihasilkan dari beroperasinya Smelter Freeport di Gresik? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
-
Kapan Smelter Freeport di Gresik ditargetkan mulai beroperasi? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Siapa yang akan direkrut untuk bekerja di Smelter Freeport di Gresik? Dia menuturkan industri pengolahan tembaga ini nantinya akan merekrut 20 ribu anak-anak muda Indonesia untuk bekerja .
-
Di mana tepatnya penemuan mineral tersebut? Survei baru yang dilaksanakan The Nippon Foundation bekerja sama dengan Universitas Tokyo menemukan bahwa dasar laut di sekitar pulau Minami-Tori-shima menampung sekitar 610.000 metrik ton kobalt dan 740.000 metrik ton nikel.
-
Dimana lokasi kejadian ledakan smelter PT ITSS? Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah akhirnya menetapkan dua tersangka kasus ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tshinshan Stainless Steel (ITTS) yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Jero Wacik tidak bisa menerima alasan perusahaan-perusahaan yang tidak membangun smelter karena tidak punya uang. Dalam pandangannya, perusahaan tambang sudah banyak diuntungkan dari praktik ekspor mineral mentah selama ini.
"Saya dengar ada yang sudah punya cherokee, macam-macam," terang dia.
Lebih lanjut, Jero menegaskan, tidak ada toleransi lagi bagi upaya ekspor mineral mentah. Jika tidak, negara akan semakin dirugikan. "Cukup sudah mengekspor ore," katanya.
Salah satu perusahaan tambang yang keberatan dengan kewajiban membangun smelter adalah Freeport Indonesia. Bos perusahaan tambang asal Amerika Serikat Freeport McMoran Copper and Gold, Richard C. Adkerson mendatangi kantor Menteri Perindustrian MS Hidayat. Dalam kunjungannya ini, bos Freeport curhat mengenai besarnya dana untuk pembangunan smelter.
Richard menyebut, setidaknya dibutuhkan investasi USD 2 miliar atau setara dengan Rp 24,3 triliun untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) baru.
"Untuk membangun smelter baru yang besarnya seperti milik PT Smelting (di Gresik), butuh investasi besar yang diperkirakan lebih dari USD 2 miliar," kata Richard usai pertemuan di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (29/1).
Baca juga:
Menteri Perindustrian minta bos Freeport patuh UU Minerba
Jauh-jauh dari New York, bos Freeport lobi keringanan bea keluar
Bos Freeport McMoran temui MS Hidayat protes UU Minerba
Kemenkeu: Hanya perusahaan tambang besar protes larangan ekspor
Temui Hatta, Jero Wacik curhat soal larangan ekspor bahan mentah