JK: Pengusaha tak perlu takut pada tax amnesty
Sebab, pemerintah menjamin akan selalu memperhatikan nasib pengusaha Indonesia.
Kebijakan Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty akhirnya disahkan menjadi Undang-Undang (UU) dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang digelar hari ini, Selasa (28/6).
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pengusaha tidak perlu risau dengan diterbitkannya UU tersebut. Sebab, pemerintah menjamin akan selalu memperhatikan nasib pengusaha Indonesia.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
"Kadin selalu bilang mau kerja sama dengan pemerintah. Terbalik, pemerintah hidup dari pengusaha. Tanpa pengusaha yang bayar pajak, dari mana pemerintah berjalan? Salah pun kita sayang, makanya ada Tax Amnesty. Apalagi kalau benar. Jangan khawatir, pemerintah selalu memperhatikan," ujar JK di JCC, Jakarta, Selas (28/6).
JK mengakui saat ini kondisi perekonomian global mengalami kesulitan termasuk Indonesia, terlebih keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa yang cukup memberikan dampak signifikan bagi perekonomian global.
"Semua orang khawatir, berita buruk. Efeknya kemana-mana. Masalah di Amerika punya efek di mana-mana, China punya efek di mana-mana. Jadi berita baik agak kurang tahun ini. Tapi pengusaha harus siap. Itu tugas kita sebagai pengusaha, menghadapi masalah," ungkapnya.
Sebelumnya, dampak hengkangnya Inggris dari Uni Eropa terhadap perekonomian Indonesia hanya bersifat sementara, tetapi Indonesia mesti waspada terhadap kemungkinan 'efek putaran kedua'.
"Kita melihat ini sesuatu yang wajar karena memang ada suatu flight to quality, tetapi secara umum kondisi ekonomi Indonesia baik, kita meyakini bahwa ini sifatnya temporer," kata Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Baca juga:
DPR sepakat RUU Pengampunan Pajak jadi beleid
Ketua panja tax amnesty berharap pengesahan RUU tak perlu voting
DPR putuskan nasib RUU Tax Amnesti dan APBN 2016 hari ini
Draf RUU Tax Amnesty resmi dibawa ke Pleno
Ini bocoran tarif uang tebusan dalam UU Tax Amnesty
OJK cari cara agar dana tax amnesty bisa masuk pasar modal
Besok Paripurna Tax Amnesty, Mega & elite PDIP mendadak temui Jokowi