Jokowi apresiasi anggota REI bantu penyediaan rumah rakyat kecil
Jokowi apresiasi anggota REI bantu penyediaan rumah rakyat kecil. Presiden mengatakan sekitar 80 persen anggota REI merupakan pengembang perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy juga memberikan sanjungan pada Pemerintah Jokowi yang memperhatikan perkembangan industri perumahan.
Presiden Joko Widodo, pagi ini, membuka Musyawarah Nasional (Munas) Realestat Indonesia (REI) ke-XV di Jakarta, 28-30 November 2016. Munas kali ini mengusung tema "REI Bersinergi Sukseskan Sejuta Rumah, Tax Amnesty dan Paket Kebijakan Ekonomi Nasional".
Presiden Jokowi, dalam sambutannya, mengapresiasi REI yang senantiasa berpartisipasi dalam pengadaan dan penyediaan perumahan khusus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang diprogramkan pemerintah.
"Sekitar 80 persen anggota REI merupakan pengembang perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Untuk kita semua yang hadir di sini terutama anggota REI, mari kita bekerja saja. Fokus untuk melaksanakan pembangunan perumahan untuk rakyat dan memastikan masyarakat Indonesia memiliki tempat tinggal yang laik," ujar Presiden Jokowi saat sambutan di Munas REI di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (29/11).
"Dengan mengucapkan Bismillah Munas REI 2016 saya resmi buka," ucapnya.
Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy juga memberikan sanjungan pada Pemerintah Jokowi yang memperhatikan perkembangan industri perumahan. "Pemerintah menyadari perlambatan di sektor properti harus diatasi karena berpengaruh terhadap 174 industri ikutan lainnya, sehingga stabilitas ekonomi tetap terjaga dengan baik," jelas Eddy.
Munas kali ini akan membahas mengenai evaluasi, memahami, memaknai proses perkembangan organisasi serta menampung aspirasi dan solusi. Munas diharapkan akan menghasilkan program kerja dan kesepakatan serta pokok-pokok pikiran berupa rekomendasi kepada pemangku kebijakan yang bermanfaat menentukan langkah-langkah strategik organisasi selaras dengan perkembangannya.
"DPP REI aktif berdialog dan berdiskusi dengan pemerintah dalam setiap penyusunan kebijakan dan peraturan merupakan bentuk komitmen DPP REI untuk memajukan perekonomian serta sektor perumahan dan industri properti nasional," tutup Eddy.
Baca juga:
Warga Mesuji kecewa program rumah bantuan banyak tak tepat sasaran
27.082 Unit rumah tak layak huni di Bogor butuh perbaikan Pemkab
Mudahkan konsumen, Perumnas luncurkan sistem online pembelian rumah
Warga Grand Mutiara Naggerang kirim somasi ke pengembang
Menteri Basuki: Kita sudah bangun 400.000 rumah hingga 17 Agustus
SBY mengaku rumah mewah dari negara luasnya kurang dari 1.500 meter
Pengusaha keberatan bayar iuran Tapera
-
Siapa pemilik rumah bersejarah di Desa Purwosari? Rumah itu menyimpan banyak cerita pada masa pendudukan Belanda. Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Tak banyak yang tahu, rumah itu memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Dulunya, rumah itu pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal. Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.
-
Bagaimana upaya pihak kontraktor membongkar petilasan? Agar aksesnya mudah, pihak kontraktor asing asal China mencoba membongkar petilasan dengan alat berat ekskavator.
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Siapa yang menjual rumah di Bogor? Pada akhirnya, meskipun rumah ini menjadi kenangan bagi mereka berdua yang telah menjalin rumah tangga selama sekitar 11 tahun, rumah unik ini akan dijual.
-
Kapan Alshad Ahmad menjual rumahnya? Rumah mewah Alshad Ahmad, keponakan dari Raffi Ahmad, sedang mencuri perhatian dengan penjualan megahnya yang mencapai Rp300 miliar.