Jokowi Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Capai 5,44 Persen
Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2022 bisa tumbuh di atas 5,44 persen. Kepala negara mengajak semua pihak kompak agar pertumbuhan ekonomi terus membaik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2022 bisa tumbuh di atas 5,44 persen. Kepala negara mengajak semua pihak kompak agar pertumbuhan ekonomi terus membaik.
"Masih bisa tumbuh 5,44 persen, saya masih meyakini di Q3 kita masih bisa tumbuh di atas angka tadi. Kuncinya kita semua harus kompak, kita semua harus bersinergi, kita semua harus memiliki perasaan yang sama karena yang kita miliki tantangan yang tidak mudah, kompak," kata Jokowi di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (3/10).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kapan target pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan mencapai 6,22 persen? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Menurutnya, kolaborasi penting dilakukan guna menyelesaikan persoalan secara konkret. Dari pihak yang besar hingga kecil bergabung untuk menjadi kekuatan besar.
"Perlu yang namanya Indonesia incoporated, yang besar, menengah bekerja sama berkolaborasi bersama menyelesaikan persoalan-persoalan di lapangan secara konkrit dan nyata. Yang gede, yang menengah, yang kecil kalau sudah bergandengan saya lihat tadi beberapa contoh yang sudah ditunjukkan akan menjadi kekuatan besar," tuturnya.
Jokowi mencontohkan ketika Indonesia menangani pandemi Covid-19. Dari kota hingga desa menghadapi itu secara bekerja sama.
"Jakarta, kabupaten, kota sampai ke desa semua kita memang harus bekerja sama seperti saat kita menyelesaikan pandemi, semuanya saya lihat bekerja sama, pemerintah, swasta dari pusat sampai desa semua kerja sama dan alhamdulilah kita selesaikan ini juga sama harus kompak betul," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Wahyu Agung Nugroho optimis, ekonomi Indonesia mampu tumbuh mencapai 5,5 persen di kuartal III-2022. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan tetap bias ke atas dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5 sampai 5,3 persen.
"Kami yakin, ekonomi Indonesia triwulan III (2022) masih akan lebih baik dari pada triwulan II," kata Wahyu dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi di kawasan Ubud Bali, Sabtu (1/10).
Dia menyampaikan, optimisme tersebut didasari atas kondisi fundamental ekonomi nasional yang kuat. Hal ini tercermin dari Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) terus membaik sejalan dengan kinerja ekspor yang kuat.
Kinerja transaksi berjalan triwulan III-2022 diperkirakan tetap kuat ditopang oleh peningkatan kinerja ekspor seiring dengan masih kuatnya permintaan beberapa mitra dagang utama, dukungan kebijakan Pemerintah untuk mendorong ekspor, dan masih tingginya harga komoditas global.
Selain itu, berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik tersebut tercermin pada perkembangan beberapa indikator dini pada Agustus 2022 dari hasil survei Bank Indonesia, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang terus membaik.
Baca juga:
Tembus Rp6.127 Triliun, Utang Luar Negeri RI Disebut Masih Aman
Resesi Ekonomi Bisa Bermula dari Kawasan Eropa
Ancaman Resesi Bisa Berdampak ke Pertumbuhan Ekonomi RI
BI Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,5 Persen di Kuartal III-2022, Ini Faktor Pemicunya
INFOGRAFIS: Was-Was Resesi Ekonomi 2023
Terungkap, Ini Strategi Pemerintah agar Ekonomi Tetap Tumbuh di Tengah Ancaman Resesi