Jokowi tak ingin Rupiah berpatok pada USD, ini kata bos Bappenas
"Sekarang kita banyak perdagangan dengan negara yang artinya tidak bergantung kepada Dolar. Jadi, mungkin sebagian bisa menggunakan (Dolar), tapi sekali lagi itu tergantung apakah transaksinya dimungkinkan atau tidak."
Presiden Joko Widodo meminta agar Indonesia tidak berpatok pada Amerika Serikat dalam mengukur perekonomian. Salah satunya dengan tidak mengukur perekonomian Indonesia melalui nilai tukar Rupiah terhadap USD, karena ekonomi Amerika sendiri tidak mencerminkan fundamental ekonomi nasional.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro mengatakan, Dolar AS alias USD bukan patokan dari perekonomian Indonesia. Namun, sebagian besar perdagangan Indonesia dengan beberapa negara yang menggunakan USD.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Siapa saja yang bisa menjadi Pejuang Rupiah? "Orang-orang sukses tidak berbakat; mereka hanya bekerja keras, kemudian berhasil dengan sengaja."
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
"Sekarang kita banyak perdagangan dengan negara yang artinya tidak bergantung kepada Dolar. Jadi, mungkin sebagian bisa menggunakan (Dolar), tapi sekali lagi itu tergantung apakah transaksinya dimungkinkan atau tidak," kata Bambang di Jakarta, Rabu (7/12).
Dengan demikian, salah satu cara agar Indonesia tidak berpatok kepada Dolar adalah dengan mengurangi impor. Sehingga, para pelaku ekonomi tidak harus khawatir jika nilai tukar Rupiah terhadap dolar melemah, dan akan mengganggu perdagangan mereka.
"Kurangi impor yang paling bisa," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan ekspor Indonesia yang lebih dominan ke negara Asia dan Eropa. Di mana China sebesar 15,5 persen, Eropa 11,4 persen, Jepang 10,7 persen. Untuk itu, Presiden Jokowi mengusulkan agar ukuran perekonomian Indonesia dapat di ukur dari negara-negara yang menjadi sasaran ekspor Indonesia.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan kurs Rupiah dan Dolar bukan lagi tolak ukur yang tepat. Harusnya kurs yang relevan adalah kurs Rupiah melawan mitra dagang terbesar Indonesia.
"Kalau kita masih bawa itu bisa berbahaya. Sementara kalau kita ukur ekonomi kita pakai Euro, Yuan, Renminbi, Korean Won, Poundsterling akan berbeda. Mungkin akan kelihatan jauh lebih bagus, kalau Tiongkok terbesar seharusnya Rupiah Renminbi terbesar. Kalau Jepang, ya kursnya kurs Rupiah Yen. Ini penting untuk edukasi publik, untuk tidak hanya memantau kurs Dolar AS semata. Tapi yang lebih komprehensif," ujar Jokowi di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12).
Baca juga:
Bos Freeport berdoa putusan perpanjangan izin ekspor tak langgar UU
Momen Presiden Jokowi kecewa kecilnya jumlah peserta Tax Amnesty
Petrokimia Gresik reklamasi tanggul untuk lahan smelter Freeport
Hingga hari ini, Dana Alokasi Khusus baru terserap Rp 52 triliun
Kemenkeu: Tahun 2016 jadi sejarah, pertama kali ada penundaan DAU