Jumlah Pekerja di Industri Manufaktur Turun 1,45 Juta Orang Selama Pandemi
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melaporkan, pandemi Covid-19 berkepanjangan telah memukul sektor industri manufaktur. Menurut catatannya, jumlah tenaga kerja di sektor ini turun hingga 1,45 juta orang secara tahunan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melaporkan, pandemi Covid-19 berkepanjangan telah memukul sektor industri manufaktur. Menurut catatannya, jumlah tenaga kerja di sektor ini turun hingga 1,45 juta orang secara tahunan.
Dia mencatat, hingga Agustus 2020, jumlah tenaga kerja di sektor manufaktur tercatat sebanyak 17,48 juta orang, atau sekitar 13,6 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Dimana aktivitas pekerja menyelesaikan produksi suku cadang otomotif dan elektronik? Aktivitas pekerja saat menyelesaikan produksi suku cadang otomotif dan elektronika di pabrik industri manufaktur stamping dan assembling di Tangerang, Banten, Selasa (18/06/2024).
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Apa yang dilakukan Kawasan Industri Batang untuk menyerap tenaga kerja lokal? Penyerapan tenaga kerja dimulai dari warga desa penyangga yang ada di sekitar KITB. Warga yang direkrut tersebut adalah warga yang telah mendapatkan pelatihan vokasi dan sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan.
-
Apa alasan utama perusahaan melakukan produksi? Memenuhi kebutuhan pasar: Memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pasar adalah tujuan utama dari produksi.
-
Kapan puncak kejayaan industri kapuk di Jawa? Puncaknya adalah tahun 1936-1937 di mana kapuk jawa mampu memenuhi 85 persen kebutuhan dunia.
Angka tersebut turun hingga 1,45 juta orang jika dibandingkan dengan Agustus 2019. Di mana jumlah tenaga kerja manufaktur pada saat itu sebanyak 18,93 juta orang, atau menyerap sekitar 14,96 persen dari total tenaga kerja nasional.
"Jadi turun kira-kira 1 juta penyerapan tenaga kerja industri manufaktur dibandingkan tahun lalu. Tentu ini akibat Covid-19," kata Agus Gumiwang dalam konferensi pers akhir tahun 2020, Senin (28/12).
Menurut dia, raport buruk sektor industri manufaktur selama Covid-19 juga tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur di Indonesia pasca masuknya wabah pandemi.
Pada Januari-Februari 2020, PMI manufaktur Indonesia mencatat rekor di level 51,9. Setelah Covid-19 masuk pada Maret 2020, angka PMI manufaktur anjlok menjadi 45,3, dan semakin parah di April 2020 pada level 27,5.
PMI manufaktur perlahan mulai menunjukan perbaikan pada Agustus 2020, saat berada di titik ekspansif 50,8. Tetapi kembali turun pada September 2020 akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II di DKI Jakarta.
"Tapi kita lihat resilience teman-teman industri luar biasa. Hanya sebulan saja, di Oktober bisa naik kembali, dan di November bisa naik di atas 50 poin. Ini menggembirakan," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Serapan Tenaga Kerja Program Padat Karya PUPR Capai 98 Persen per 21 Desember 2020
Deretan Tantangan Penciptaan Lapangan Kerja di Indonesia
Menaker Ida: Produktivitas Tenaga Kerja di RI Masih Tertinggal
Pelabuhan Patimban Butuh 4,3 Juta Tenaga Kerja Baru dalam 15 Tahun
Cara Menjawab Interview Pertanyaan Kerja yang Sering Diajukan, Perhatikan Tipsnya
BPJamsostek Siapkan Data Pekerja Penerima Bantuan Vaksin Covid-19