Kabinet Jokowi terlalu gemuk, Indonesia sulit jadi negara maju
Ekonom: Negara yang ekonominya maju memiliki kabinet ramping.
Ekonom Senior Christianto Wibisono menyebut kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang terdiri dari 34 kementerian terlalu gemuk. Berdasarkan pengalaman, struktur kabinet seperti itu bakal kontraproduktif dengan upaya peningkatan ekonomi nasional.
"Kabinet itu sudah terlalu gemuk. Melihat negara yang ekonominya maju itu memiliki kabinet ramping," kata pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) itu dalam Seminar Nasional Ikatan Perstatistikan Indonesia, di Jakarta, Jumat (19/9).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
Menurutnya, Jokowi sulit melaksanakan janjinya membentuk kabinet ramping. Dia tetap harus mengakomodir keinginan partai politik pendukungnya.
"Ada yang ngomong 20, 24, 27 kementerian, tapi toh tetap 34 kementerian karena yang mengantre sudah banyak."
Berdasarkan data PDBI, diantara negara anggota G-20, struktur kabinet Indonesia, pada 2013, tergemuk ketiga dengan 62 kementerian/lembaga. Ini di bawah Malaysia (64 kementerian), dan Afrika Selatan (71 kementerian).
Dengan jumlah kementerian sebanyak itu, pendapatan per kapita Indonesia pada periode kedua terendah di atas India. Sedangkan PDB Malaysia dan Afrika Selatan berada di peringkat 18 dan 21.
Untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di peringkat 16, Afrika Selatan (21), Malaysia (22).
Bandingkan dengan Australia yang memiliki 19 kementerian, Singapura 32 Kementerian, dan Amerika Serikat 15 kementerian. Namun pendapatan per kapita Australia berada di posisi teratas, diikuti Singapura, dan Amerika Serikat. Sementara PDB Australia peringkat 13, Singapura (23), dan AS (2).
"Intinya, makin gede kabinet makin kere," kata Christianto.
(mdk/noe)