Kartu Prakerja Diklaim Tepat Sasaran: 87 Persen Peserta Pengangguran
Menurut Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, peserta program ini sudah tepat sasaran. Muda, menganggur, informal dan pendapatan rendah.
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja telah melakukan survei kepada 1,2 juta peserta penerima manfaat program. Survei dilakukan pada 5 Agustus - 26 September 2020.
"Hasil survei kami menunjukkan 87 persen peserta program Kartu Prakerja menganggur," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PMO Kartu Prakerja dan DANA di Jakarta, Rabu,(14/10).
-
Apa itu Kartu Prakerja? Kartu Prakerja merupakan program pemerintah yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan bagi para pencari kerja. Namun, untuk merespons pandemi Covid-19, pemerintah mempercepat pengadaan Kartu Prakerja dan memprioritaskan bagi para pekerja atau buruh yang terkena dampaknya.
-
Mengapa Heru Budi Hartono berpendapat bahwa pembagian jam kerja bisa mengurangi kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Apa yang dimaksud dengan kata kerja aktif? Kata Kerja Aktif adalah kata kerja yang menunjukkan bahwa subyek dalam kalimat melakukan aksi atau menjadi pelaku dari suatu perbuatan.
-
Apa tugas utama tukang parkir di Jakarta pada masa awal? Pemerintahan DKI Jakarta mengambil kebijakan tegas dengan membentuk tukang parkir resmi yang ditugaskan untuk mengawasi dan mengatur kendaraan yang berhenti untuk parkir di kawasan pusat perkotaan maupun keramaian.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Hasil survei juga menunjukkan, 79 persen peserta berusia 18-35 tahun. Berdasarkan latar belakang pendidikan, 87 persen lulusan SMA ke atas. Selain itu, 81 persen penerima program juga bekerja di sektor informal. Median dari pendapatan mereka juga berada di kisaran Rp1,3 juta per bulan. Terlebih, 79 persen memiliki tanggungan.
"Jadi menurut kami peserta program ini sudah tepat sasaran. Muda, menganggur, informal dan pendapatan rendah," kata Denni.
Dari sisi pemanfaatan, sebanyak 73 persen peserta mengaku belum pernah mendapatkan pelatihan atau kursus sebelumnya. Lalu tiap peserta rata-rata mengambil 2 jenis pelatihan yang ditawarkan penyelenggara pelatihan. Rata-rata harga pelatihan yang dibeli peserta non paket sebesar Rp 259.798.
Hasil survei juga menunjukkan lebih dari 85 persen responden mengatakan program pelatihan meningkatkan kompetensi dan kemampuan. Sebanyak 92 persen peserta melampirkan sertifikat Prakerja untuk mendaftar pekerjaan.
Sementara itu, dari sisi pemanfaatan insentif, peserta banyak menggunakan dana yang diberikan pemerintah untuk membeli kebutuhan pokok. Sebanyak 96 persen responden mengaku dana insentif dibelanjakan untuk bahan pangan.
Lalu ada 75 persen menggunakan insentif pemerintah untuk membayar listrik. Sebanyak 67 persen untuk membeli bensin atau solar. Lalu 65 persen untuk membeli pulsa atau paket internet. Terakhir dibelanjakan untuk transportasi sebanyak 57 persen.
Pihaknya masih belum bisa memastikan pembukaan pendaftaran program kartu prakerja gelombang 11. Direktur Operasi Kartu Prakerja Hengki Sihombing mengatakan, masih ada pendaftaran bagi peserta kartu prakerja dibuka kembali. Hal ini merujuk pada data penerima kartu prakerja yang telah dicabut kepesertaannya.
"Kami masih menunggu keputusan komite cipta kerja dalam waktu dekat. Mungkin akan diputuskan apakah uang tersebut bisa dikembalikan lagi untuk membuka gelombang 11," kata dia.
Sebagai informasi, telah ada 310.212 penerima kartu prakerja yang dicabut kepesertaannya. Jumlah ini berasal dari gelombang 1 hingga 7. "Jadi gelombang 11 itu sebenarnya kan masih ada yang dicabut kepesertaannya, dan (anggaran) itu akan segera kita kembalikan ke Kemenkeu," kata Hengki.
Hengky mengatakan, jika Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyetujui anggaran tersebut direalokasikan untuk pembukaan gelombang 11, maka MPPKP juga akan sesegera mungkin membuka pendaftarannya.
"Intinya kita terbuka dan siap apabila diminta untuk membuka gelombang 11. Kita harus segera selesaikan. (Jika disetujui) mungkin sebelum akhir Oktober ini kita harus segera menyelenggarakannya," tutupnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir dan Pipit Ika Ramadhani