Kasus Gagal Ginjal Akut Tetap Bertambah Pasca Obat Sirop Ditarik, Kenapa?
Adapun obat sirop diklaim jadi penyebab kasus gagal ginjal akut massal pada anak, setelah ditemukan sekitar 90 persen di antaranya memang mengonsumsi obat cair yang mengandung EG dan DEG.
Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyoroti kasus gagal ginjal akut pada anak berusia dini yang masih bertambah. Padahal, peredaran obat sirop yang diduga mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) ditarik dari peredaran oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Melansir laporan terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus gagal ginjal akut telah menelan korban jiwa hingga 178 balita. Sementara itu, jumlah balita yang mengidap gagal ginjal mencapai 325 orang.
-
Kenapa obat pereda nyeri bisa merusak ginjal? Hal ini bisa terjadi karena banyak painkiller dikeluarkan melewati ginjal, sehingga membuat kerja organ tersebut semakin berat. Walau begitu Nur menjelaskan bahwa terdapat jenis painkiller yang lebih aman untuk ginjal karena metabolisme tidak dilakukan di ginjal.
-
Apa yang bisa merusak ginjal dari obat pereda nyeri? Obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen ternyata bisa sebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi berlebihan. Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K dari Siloam Hospitals ASRI, mengungkapkan bahwa kebanyakan obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit memiliki kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. "Semua painkiller, hati-hati, bisa merusak ginjal. Bahasa gampangnya begitu," kata Nur dalam diskusi media 'MengatasiKasusBatu Ginjal yang Sulit dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)' di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024.
-
Bagaimana cara membuat obat sirup agar lebih mudah ditelan? Meskipun mungkin bukan pilihan rasa yang paling lezat, namun hal ini sudah menjadi kebiasaan dan yang paling penting adalah membuat obat jadi tidak lagi terlalu pahit.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Bagaimana cara mengonsumsi obat agar aman untuk ginjal? Lebih lanjut Nur mengingatkan pentingnya mengetahui bagaimana suatu obat yang akan dikonsumsi itu bekerja agar aman dalam mengonsumsinya."Jadi, kita dalam menggunakan obat itu harus tahu obat itu prosesnya bagaimana, dibuangnya lewat mana, sehingga kita aman untuk mengonsumsinya," ujarnya.
-
Rasa apa yang sering digunakan sebagai penyamar rasa pahit dalam obat sirup? Ceri, yang sama sekali tidak memiliki rasa seperti buah yang manis dan lezat, sering kali menjadi pilihan rasa penyamar dalam obat.
Namun, Ketua BPKN Rizal E Halim berasumsi, kemungkinan jumlah korban lebih besar dari data resmi yang dihimpun Kementerian Kesehatan itu.
"Merespon kasus gagal ginjal akut yang menderita anak 0-18 tahun yang kasusnya sejak awal tahun ada, tapi meningkat di Agustus," kata Rizal di Kantor BPKN, Jakarta, Jumat (4/11).
Adapun obat sirop diklaim jadi penyebab kasus gagal ginjal akut massal pada anak, setelah ditemukan sekitar 90 persen di antaranya memang mengonsumsi obat cair yang mengandung EG dan DEG.
Akan tetapi, Rizal masih menaruh kecurigaan terhadap temuan korban, yang tidak sepenuhnya mengonsumsi obat sirup pasca divonis menderita gagal ginjal akut.
"Tapi ada deviasi di sana, ada yang bertahan hidup, ada yang tidak mengonsumsi tapi terkena. Kita ingin memastikan keabsahan dan keakurasian penyebab dari kasus gagal ginjal akut yang tiba-tiba," tegasnya.
"Itu kan sesuatu yang dipertanyakan masyarakat, apa sih yang sebenarnya terjadi," ujar dia seraya mempertanyakan.
Proses Audit
Oleh karenanya, BPKN mendesak untuk dilakukan proses audit secara menyeluruh. Termasuk audit total dari setiap proses preregistrasi, registrasi, dan putusan BPOM untuk sebuah produk farmasi, hingga peredarannya di pasar.
Lalu proses produksi sampai distribusi dari sisi pelaku usaha. BPKN hendak mengetahui data terkait proses pengambilan bahan baku, untuk mengetahui apakah ada kontaminasi unsur lain pada hasil produksi mereka.
"Kita juga sudah meminta untuk melakukan uji produk jadinya. Walaupun Badan POM lain banyak menyampaikan tidak dilakukan, dan dunia tidak biasa dengan uji produk jadi," ungkap Rizal.
"Itu kita minta lakukan, karena dalam Peraturan Presiden untuk Badan POM, pre-market dan post market ini menjadi wilayah kewenangan Badam POM," pungkas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)