Kawasan industri Teluk Bintuni ditargetkan dibangun 2019
Kementerian Perindustrian menargetkan proses lelang dan penentuan investor pengelola kawasan industri Petrokimia Teluk Bintuni rampung pada tahun 2019 dan dilanjutkan dengan konstruksi pabrik. Diharapkan kawasan industri ini turut mengerek pertumbuhan ekonomi masyarakat Papua Barat.
Kementerian Perindustrian menargetkan proses lelang dan penentuan investor pengelola kawasan industri Petrokimia Teluk Bintuni rampung pada tahun 2019 dan dilanjutkan dengan konstruksi pabrik.
"2019 harus sudah financial close," kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono, saat ditemui, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (24/9).
-
Mengapa Desa Kemudo memutuskan untuk mengelola limbah industri? Agar bisa bermanfaat, pihak desa kemudian mengolahnya menjadi kerajinan meubel yang cantik dan mampu diserap pasar.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Kapan warga Sindangsari mulai menekuni usaha kerupuk emping melinjo? Banyak warga setempat yang menekuni bisnis ini sejak 1997 silam.
-
Kapan kegiatan penanaman lamun di Teluk Bakau, Bintan dilakukan? Program konservasi Kitabisa, Harpa (Harapan Alam) mendukung gerakan penanaman 3.000 lamun di Pantai Teluk Bakau, Bintan bekerjasama dengan Lamun Warrior dan lembaga peduli lingkungan lain pada 1 Juli 2024.
-
Produk apa yang dihasilkan Desa Kemudo dari pengolahan limbah industri? “Kami mencoba melihat potensi yang ada di Desa Kemudo, yakni dengan adanya limbah kering dari industri,” kata Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto, kepada Merdeka.com baru-baru ini.
Achmad mengatakan target tersebut dipatok agar pembangunan industri di kawasan Teluk Bintuni dapat mengejar produksi LNG dari Kilang Tangguh Train 3 yang dioperasikan British Petroleum (BP).
"Kita sesuaikan dengan train 3 British petroleum. British Petroleum train 3-nya selesai 2021. Jadi sebelum itu harus sudah financial close supaya ada kesempatan bangun 2 tahun. Gas keluar langsung," imbuhnya.
Acara 'Market Sounding' yang hari ini dilakukan merupakan tahapan terakhir persiapan pengembangan kawasan industri Petrokimia Teluk Bintuni. Pemerintah tinggal menunggu datangnya proposal dari investor yang berminat.
"Kita akan terima proposal dari investor. Kita akan lihat mana yang paling menguntungkan bagi pemerintah. Mana yang pemerintah diberikan keuntungan itu yang kita berikan kesempatan," jelasnya.
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani mengatakan pihaknya menyambut positif upaya percepatan pengembangan kawasan industri Petrokimia di Teluk Bintuni. Dia mengharapkan, kehadiran kawasan industri Teluk Bintuni akan turut mengerek pertumbuhan ekonomi masyarakat Papua Barat.
"Dapat mempercepat pertumbuhan industri di daerah, meningkatkan daya saing industri, meningkatkan daya saing investasi," kata Lakotani.
Tumbuhnya perekonomian di Papua Barat diharapakan dapat memberikan dampak positif pada perbaikan taraf hidup masyarakat Teluk Bintuni dan Papua Barat.
"Menstimulasi pertumbuhan ekonomi, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten teluk Bintuni khusus dan provinsi Papua Barat pada umumnya di masa yang akan datang," jelas dia.
Dia pun menjelaskan bahwa potensi gas bumi di wilayah Teluk Bintuni masih sangat besar. Sejauh ini potensi gas bumi yang sudah teridentifikasi sebesar 23,8 triliun kaki kubik (TCF).
"Dengan sekitar 12,9 TCF sudah dialokasikan untuk keperluan kilang LNG. Dan sisanya sekitar 10,9 TCF untuk satu train LNG. Selain itu sudah ditemukan cadangan baru sebesar 6-8 TCF," tandasnya.
Baca juga:
Pemerintah bakal dirikan politeknik di kawasan industri Teluk Bintuni
Airlangga akui produksi metanol dalam negeri masih minim
Pemerintah tawarkan pengembangan kawasan industri Teluk Bintuni ke investor
Sri Mulyani minta pelaku industri cari peluang dari perang dagang
Pemerintah Jokowi bakal perluas sektor industri bisa manfaatkan tax holiday