Kebijakan Bagasi Berbayar Pukul Sektor Pariwisata dan UMKM
Kebijakan bagasi berbayar yang diterapkan sejumlah maskapai penerbangan tak hanya merugikan penumpang, tapi menimbulkan efek domino bagi sektor lain. Bahkan dampak dari kebijakan ini pasti akan memukul sektor pariwisata, perhotelan, hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Anggota Komisi V DPR RI, Intan Fauzi angkat suara terkait kebijakan maskapai berbiaya rendah atau LCC (Low Cost Carrier) yang menerapkan bagasi berbayar. Menurutnya, kebijakan ini membuktikan pemerintah tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat. Betapa tidak, rakyat akan terhimpit di tengah kepungan harga yang masih selangit.
"Disaat daya beli menurun, harga-harga masih tinggi, masyarakat juga dibebani dengan kebijakan bagasi berbayar. Ini namanya semena-mena terhadap rakyat dan saya kira, ini tidak adil," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/2).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa yang diresmikan oleh Etihad Airways di Bali? Pendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Apa yang ditawarkan dalam BRI Citilink Online Travel Fair? Dalam program ini, tersedia diskon tiket pesawat hingga 80% untuk beragam destinasi internasional dan diskon hingga 20% untuk destinasi domestik. Bagi nasabah BRI yang melakukan transaksi menggunakan Kartu Kredit BRI dan Kartu Debit BRI, dapat menikmati promo menarik, yakni tambahan diskon Rp128 ribu untuk minimal transaksi Rp1 juta, diskon Rp350 ribu untuk minimal transaksi Rp3 juta, dan diskon Rp1.28 juta pada saat Flight Sale dengan minimal transaksi Rp7 juta.
Menurut Intan, kebijakan bagasi berbayar yang diterapkan sejumlah maskapai penerbangan tak hanya merugikan penumpang, tapi menimbulkan efek domino bagi sektor lain. Bahkan dampak dari kebijakan ini pasti akan memukul sektor pariwisata, perhotelan, hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Saya kira kebijakan bagasi berbayar sebagai bentuk disinsentif bagi industri pariwisata. Bagasi pesawat berbayar juga bisa mengganggu pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," jelasnya.
"Bayangkan saja, masyarakat yang pulang kampung membeli oleh-oleh, souvenir, makanan, kopi, dodol, dan lain lain ditinggal saja di bandara karena takut kena biaya bagasi. Padahal, kita ini tengah mendorong UMKM, supaya mereka bisa jualan sovenir yang pada ujungnya UMKM kita bisa baik kelas. Nah, dengan bagasi berbayar ini sama saja mematikan usaha rakyat," terang Ketua DPP PAN ini.
Padahal selama ini setiap penumpang yang membayar harga tiket pesawat sudah termasuk jatah bagasi.
"Masyarakat resah dengan kebijakan ini. Sebagai wakil rakyat, meminta pemerintah untuk membatalkan penerapan bagasi berbayar ini," pinta Wakil Rakyat Kota Depok dan Kota Bekasi ini.
Desakan pembatalan ini ujar Intan lantaran kebijakan bagasi berbayar ini merugikan masyarakat. Untuk itu, diharapkan pemerintah mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat dan kelangsungan penerbangan. "Sebab dampaknya bagi rakyat sangat terasa," tegasnya.
Sebenarnya kata Intan, kebijakan bagasi berbayar ini tidak perlu diterapkan jika maskapai penerbangan mengikuti aturan yang ada. Saat ini, ada tiga kategori Airline yaitu Full Service Airline (Garuda Indonesia dan Batik Air), Medium Service Airline (Sriwijaya Air dan NAM Air) dan Low Cost Carrier/LCC (Lion Air, Citilink, Air Asia).
"Mestinya maskapai penerbangan ini mengikuti aturan sesuai kategori ini tanpa harus membuat kebijakan bagasi berbayar," ujarnya.
Ketika ditanya kebijakan ini untuk mengimbangi operasional maskapai menyusul masih tingginya harga Avtur, Intan mengatakan pemerintah harus turun tangan menekan harga Avtur ini. "Saya kira, perlu koordinasi dengan Kementerian ESDM kenapa harga avtur kita lebih mahal dibanding Negara lain. Jangan sampai beban biaya ini ditimpakan kepada rakyat," tuturnya.
Intan menegaskan jika tingginya harga avtur ini dibebankan kepada rakyata maka ini namanya kebijakan ini cari gampang. "Kalau persoalan di harga avtur maka tugas pemerintah menurunkan dan masih ada ruang untuk itu karena dibanding Singapura, Malaysia dll harga avtur di Indonesia jauh lebih tinggi," jelasnya.
Demikian juga jika kebijakan ini bertujuan menaikkan revenue maka pihak maskapai harus pintar melakukan terobosan guna mendapatkan tambahan pendapatan. "Jangan dibebankan kepada masyarakat. Tidak boleh perusahaan penerbangan semena-semena terhadap rakyat."
Baca juga:
Kemenhub Evaluasi Penerapan Bagasi Berbayar Lion Air dan Wings Air
Bos BPS: Pengenaan Bagasi Pesawat Berbayar Bakal Sumbang Inflasi
Februari, Kemenhub Terbitkan Aturan Tarif Batas Bagasi Pesawat
Pasar Umrah di Solo Diprediksi Tumbuh 30 Persen
Arief Yahya Sedih Kebijakan Bagasi Berbayar Maskapai Pukul Sektor Pariwisata
Pemerintah Bakal Kaji Batas Atas Pengenaan Tarif Bagasi Pesawat