Kebijakan proteksionisme Donald Trump tak pengaruhi ekspor Indonesia
Ekspor menjadi penyumbang terbesar dari komponen pengeluaran dengan porsi 8,04 persen. Disusul, pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) dengan porsi 8,02 persen.
Kebijakan proteksionisme Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata tak berpengaruh pada kinerja ekspor barang dan jasa di Indonesia. Tercatat, komponen ekspor masih menjadi penyumbang terbesar dari sisi pengeluaran dalam pertumbuhan ekonomi RI di triwulan I-2017.
Sebagai informasi, ekspor menjadi penyumbang terbesar dari komponen pengeluaran dengan porsi 8,04 persen. Disusul, pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) dengan porsi 8,02 persen.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Kendati demikian, pemerintah juga harus tetap waspada adanya isu proteksionisme ala Donald Trump yang ingin melarang impor barang dari luar AS. Selain itu, perkembangan ekonomi global juga perlu jadi perhatian pemerintah.
"Salah satunya kebijakan perdagangan AS yang cenderung proteksionis. Namun, dari apa yang terlihat sampai bulan Maret 2017, nampaknya itu tidak terjadi. Kita bisa melihat persentase ekspor kita ke AS tetap tumbuh. Kuartal I-2017 ekspor kita ke AS 11,70 persen sementara pertumbuhannya Triwulan I ekspor tumbuh 18,16 persen. Ada kekhawatiran di sana ada kebijakan Trump protek, tapi ini belum terlihat. Namun tetap waspada karena itu risiko eksternal yang harus dihadapi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Jumat (5/5).
Menurutnya, ekspor non-migas memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Tercatat, pada triwulan I-2017 ekspor non-migas tumbuh paling tinggi mencapai 21,61 persen. "Tertinggi adalah lemak dan minyak hewan nabati, barang karet, bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya, berbagai produk barang kimia 46,32 persen, dan mesin dan mekanik. Sementara perhiasan permata justru kontraksi," pungkasnya.
Baca juga:
Produksi Freeport & eks Newmont turun, ekonomi NTB tumbuh negatif
Mantan pejabat Garuda Indonesia diangkat jadi bos baru GMF AeroAsia
Jelang Ramadan, daging impor Rp 80.000 siap masuk pasar tradisional
7,01 Juta orang menganggur per Februari 2017, terbanyak lulusan SMK
Pilkada serentak ikut andil dongkrak ekonomi Indonesia kuartal I