Kejar pertumbuhan 5,3 persen, ini tantangan harus dihadapi RI versi Bank Dunia
Ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai sebagai penghambat pertumbuhan ekonomi. Pertama yaitu kondisi harga komoditas, dan juga konsumsi sektor swasta yang terbilang lambat.
Kejar pertumbuhan 5,3 persen, ini tantangan harus dihadapi RI versi Bank Dunia
Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rodrigo Chaves memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) rill Indonesia sebesar 5,3 persen di 2018. Angka tersebut masih berada pada target yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Bagaimana pertumbuhan permintaan terhadap rumah di Jakarta? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
"Proyeksi PDB Indonesia di 2018 yakni 5,3 persen. Hal ini penting diketahui mengingat prediksi ini dekat dengan estimasi dari potensi PDB pemerintah yang ada," tuturnya di Soehane Hall, Jakarta (27/3).
Namun demikian, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai sebagai penghambat pertumbuhan ekonomi. Pertama yaitu kondisi harga komoditas, dan juga konsumsi sektor swasta yang terbilang lambat.
"Ada beberapa risiko terhadap proyeksi tersebut. Hal ini di antaranya perdagangan global yang lebih lambat dan juga melambatnya pertumbuhan konsumsi sektor swasta yang terjadi di tingkat domestik. Kondisi harga komoditas juga diperkirakan menjadi penghambat tahun ini," tuturnya.
Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Frederico Gil Sander mengatakan, selama 15 tahun terakhir, kebijakan fiskal Indonesia hanya fokus pada stabilitas makroekonomi saja. Sehingga, dia menyarankan Indonesia lebih fokus memperhatikan 60 persen keluarga terbawah tahun ini. Hal ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif.
"Untuk mendukung pertumbuhan yang inklusif, Indonesia perlu melakukan belanja lebih efektif untuk pendidikan, membelanjakan lebih banyak di bidang prioritas seperti infrastruktur, kesehatan, dan juga bantual sosial," tuturnya.
Dalam laporannya, Bank Dunia memperkirakan pengeluaran pada pemilu mendatang dan harga komoditas yang lebih baik akan memberikan dorongan pada perekonomian Indonesia. Hal ini juga memicu peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dalam kurun waktu dua tahun ke depan.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Industri manufaktur masih jadi penyokong pertumbuhan ekonomi tahun ini
Menko Darmin prediksi pertumbuhan kuartal I tak lebih dari 5 persen
INDEF nilai utang Indonesia belum tunjukkan produktivitas
Kenaikan utang asing saat Rupiah melemah buat beban pembayaran makin berat
Bos Bekraf: Kalau dibandingkan dengan bank, sektor ekonomi kreatif itu sebesar BRI