Kejar Pertumbuhan Ekonomi, Kolaborasi Kadin dan Pemerintah Perlu Diakselerasi
Riset dan development perlu ditingkatkan oleh dunia usaha dan Kadin perlu lebih berperan mendorong agar hasil-hadil riset tersebut bisa menjadi masukan kebijakan bagi pemerintah.
Tantangan perekonomian Indonesia ke depan dinilai akan semakin berat. Untuk itu setiap asosiasi termasuk Kamar Dagang Indonesia (Kadin) diharapkan perlu memperkuat kolaborasi dengan Pemerintah.
Mantan Menteri Perindustrian yang juga pengusaha nasional, MS Hidayat menilai, Kadin merupakan wadah tunggal dunia usaha. Di mana memiliki tugas sebagai counterpart pemerintah dalam menanggulangi masalah ekonomi di dalam negeri maupun di luar negeri.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
"Maka jika Munas sudah berjalan dengan baik, maka tugas pertama langsung menjadi counterpart pemerintah, kepentingan pengusaha nasional," ujar MS Hidayat, dikutip Rabu (31/3).
MS Hidayat sendiri menilai bahwa visi Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, yang juga Calon Ketua Umum (Caketum) Kadin Indonesia, periode 2021-2026, Arsjad Rasjid, untuk memperkuat sinergi kolaborasi bersama pemerintah dan menjadikan Kadin sebagai rumah inklusif, bagi semua kalangan, sangat tepat.
Dihubungi terpisah, ekonom yang juga pengajar Perbanas Institute Piter Abdullah, menilai selama ini Kadin telah berperan dalam membantu pemerintahan. Namun perlu terus diperkuat. Bahkan diakselerasi.
"Selama ini Kadin sudah banyak berperan, tapi tantangannya akan lebih besar. Peran Kadin juga diharapkan lebih ditingkatkan," kata Piter.
Sebab, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menggeliatkan perekonomian di tanah air. Seperti halnya nanti, kata Piter, pemerintah perlu kolaborasi dengan pemimpin baru di Kadin. Karena itu, pemimpin baru Kadin nanti memerlukan sosok yang bisa bersinergi dengan pemerintah.
"Tidak mungkin pemerintah jalan sendiri. Harus bekerja sama dengan sektor swasta. Peran swasta bahkan harus Lebih ditingkatkan. Untuk Itu peran organisasi-organisasi para pengusaha (asosiasi) dan juga Kadin perlu lebih dioptimalkan," beber dia.
Salah Satu bentuk peningkatan peran tersebut, kata Piter, adalah terkait masukan kebijakan. Riset dan development perlu ditingkatkan oleh dunia usaha dan Kadin perlu lebih berperan mendorong agar hasil-hadil riset tersebut bisa menjadi masukan kebijakan bagi pemerintah. Disampaikan Piter, kolaborasi, dukungan pemerintah kepada pengusaha selama ini sudah sangat baik.
Hal itu, kata Piter, terbukti dari para pengusaha aktif di Kadin banyak yang kemudian menjadi menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo. "Sinergi Kadin sudah terjalin. Tapi ke depan masih ada ruang untuk lebih ditingkatkan," jelasnya.
Perbaiki Dunia Usaha
Sebelumnya, Arsjad Rasjid sendiri komitmen untuk memperbaiki dunia usaha, bersama-sama dengan pemerintah. Arsjad, yang juga yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mengibaratkan, jika Kadin ibarat perusahaan, Kadin Provinsi dan asosiasi adalah para pemegang saham.
Dia akan merangkul, mendengarkan setiap aspirasi pemegang saham, sehingga ke depannya Kadin Indonesia harus menjadi lebih baik. Arsjad memiliki visi membangun Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif. Membangun Kadin sebagai rumah bersama.
Kemudian mendorong Kadin Indonesia untuk menjadi partner utama pemerintah dalam transformasi sektor kesehatan terutama penanganan Covid-19, dengan fokus pada implementasi vaksinasi gotong-royong.
Dia juga akan memperkuat infrastruktur kesehatan nasional yang promotif dan preventif, dan meningkatkan jumlah dan kualitas SDM kesehatan sampai ke tingkat desa. Selain itu, kita juga perlu mendorong deregulasi sektor kesehatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan ke taraf internasional.
"Saya berharap Kadin Indonesia menjadi satu dan solid untuk dapat memenangkan persaingan dengan negara lain.Dengan dukungan Ibu Bapak semua, saya bertekad untuk membangun Kadin yang kuat di mana komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah akan lebih terstruktur, juga mendorong peran aktif dan melibatkan anggota Kadin di daerah dan juga seluruh asosiasi dalam prosesnya," tegasnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)