Kelapa Sawit, si Pohon Rakus
Memiliki ribuan hektar hutan kelapa sawit tak menjamin kelestarian alam Indonesia. Sejumlah riset dan jurnal menyampaikan bahwa penanaman hutan kelapa sawit secara masif akan membahayakan ekosistem.
Memiliki ribuan hektar hutan kelapa sawit tak menjamin kelestarian alam Indonesia. Sejumlah riset dan jurnal menyampaikan bahwa penanaman hutan kelapa sawit secara masif akan membahayakan ekosistem.
Manajer Kampanye Hutan dan Perkebunan WALHI Nasional, Uli Artha Siagian menuturkan, bahwa merujuk riset yang pernah dipublikasi, jumlah air yang diserap melalui akar pohon kelapa sawit sangat besar. Hal ini dipahami mengingat bentuk pohon sawit yang besar.
-
Bagaimana kelapa sawit berkembang setelah ditanam di Kebun Raya Bogor? Setelah lima tahun ditanam di Kebun Raya Bogor, pohon ini akhirnya menghasilkan buah. Kemudian biji-bijinya disebar secara gratis hingga ke Pulau Sumatra pada tahun 1875 untuk menjadi tanaman di pinggir jalan.
-
Mengapa Kebun Raya Liwa dianggap penting? Tujuan utamanya adalah untuk pusat konservasi flora, objek wisata, edukasi, dan jasa lingkungan.
-
Apa yang mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitar perkebunan kelapa sawit besar di Sumatra? Sehingga kehadiran perkebunan besar ini mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitarnya.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Apa manfaat kelapa sawit untuk kesehatan manusia? Minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit adalah salah satu bahan pokok yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memasak berbagai macam makanan. Minyak goreng kelapa sawit memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dan lemak tak jenuh yang tinggi, sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung.
"Beberapa riset menyebutkan bahwa untuk 1 batang pohon sawit dalam satu hari membutuhkan paling tidak 100 liter air," ujar Uli kepada merdeka.com, Minggu (9/10).
Uli pun menyampaikan dengan jumlah air yang diserap sangat besar, akar serabut pohon kelapa sawit disebut sebagai pohon rakus. "Akar sawit lebih rakus, pada air dan oksigen" pungkasnya.
Dampak dari pembukaan lahan untuk kelapa sawit secara masif kemudian menimbulkan kerugian ekosistem. The Center for Science in the Public Interest (CSPI) bahkan pernah menerbitkan jurnal mengenai ancaman bahaya pembukaan lahan untuk kelapa sawit secara masif.
Kebanyakan hewan tidak dapat bertahan hidup di hutan kelapa sawit. Hal ini disebutkan dalam jurnal CSPI, bahwa hutan kelapa sawit seperti gurun biologis.
Begitu kelapa sawit ditanam, pohon-pohon tersebut secara otomatis menggantikan berbagai macam ratusan jenis pohon, sulur, perdu, lumut, dan tumbuhan lainnya yang ditemukan di setiap hektar hutan hujan dataran rendah.
Sebagai tanaman industri perkebunan, dalam jurnal juga disebutkan, kelapa sawit ditanam sebagai monokultur. Yang artinya, tanaman lain sulit tumbuh di sekitar pohon kelapa sawit.
"Karnivora seperti harimau juga tidak dapat bertahan hidup. Perkebunan menyediakan habitat hanya 20 persen atau kurang dari mamalia yang sebelumnya tinggal, reptil, dan burung," demikian penjelasan jurnal yang dikutip pada Minggu (9/10).
Baca juga:
Kelapa Sawit di Indonesia, Antara Cuan dan Kerusakan Lingkungan
Tambah Pasokan Minyak Goreng, Holding PTPN Bangun Pengolahan Kelapa Sawit Mini
Harga Jual Minyak Makan Merah Rp9.000 Dinilai Tak Rugikan Petani
Kantongi SNI, Pabrik Minyak Makan Merah Siap Dibangun Bulan Ini
Bocoran Menko Airlangga: Pungutan Ekspor CPO Gratis Hingga Akhir Tahun
RI Bakal Pasok Cangkang Kelapa Sawit ke Jepang, Dukung Energi Terbarukan