Kelola aset Asian Agri, Dahlan siapkan empat PTPN
PTPN V, PTPN VI, PTPN III, dan PTPN IV.
Menteri BUMN Dahlan Iskan telah menyiapkan empat perusahaan perkebunan negara untuk mengelola aset Asian Agri yang bakal disita Kejaksaan Agung. Aset perusahaan raksasa kelapa sawit tersebut akan disita jika tidak kunjung membayar denda pajak sebesar Rp 2,5 triliun hingga melewati masa jatuh tempo.
"Saya dengar Asian Agri akan membayar, jadi BUMN tidak jadi mengelola asetnya. Kita tunggu saja apakah pada waktunya jadi dibayar," ujar Dahlan di sela-sela acara outlook BUMN, Jakarta, Rabu (29/1).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan KH Ahmad Dahlan dilahirkan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
-
Kapan Delano Daniel lahir? Delano Daniel sendiri diketahui seorang pria yang lahir di Belanda pada 24 April 1989.
-
Kapan Yusuf Ivander Damares lahir? Yusuf yang lahir melalui program bayi tabung ini telah tumbuh jadi remaja ganteng.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
Adapun empat BUMN perkebunan yang disiapkan Dahlan adalah PTPN V, PTPN VI, PTPN III, dan PTPN IV. Nantinya, keempat BUMN tersebut hanya bertugas untuk mengelola aset berupa lahan kelapa sawit tersebut, bukan memiliki.
"Kalau diserahkan ke kejagung, BUMN siap mengelola."
Anak usaha Raja Garuda Mas tersebut melakukan penggelapan pajak dengan nilai sekitar Rp 1,340 triliun pada 2002-2005. Mahkamah Agung (MA) telah memvonis mantan manajer Pajak Asian Agri, Suwir Laut, dua tahun penjara dengan masa percobaan tiga tahun.
Perusahaan milik konglomerat Sukanto Tanoto itu juga diminta membayar denda Rp 2,5 triliun. Denda tersebut harus dibayar tunai dalam waktu satu tahun terhitung sejak 1 Februari tahun lalu.
Baca juga:
Hanya ada satu tersangka, kasus pajak Asian Agri anomali
Hindari denda tinggi, Asian Agri diduga kaburkan kasus pajaknya
Kejaksaan diminta fokus proses eksekusi kasus Asian Agri
Pembelaan Asian Agri soal Kejaksaan ingin sita asetnya
Bos Pajak: Beri kredit Asian Agri, bank di London langgar aturan