Kemendag akui daging kerbau belum jadi primadona masyarakat RI
Kehadiran daging kerbau untuk mengurangi harga daging sapi di pasaran yang mencapai Rp 120.000 per kg.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai daging kerbau merupakan alternatif terbaik untuk mengganti ketersediaan daging sapi di pasaran. Sebab, saat ini harga daging sapi masih tinggi di kisaran Rp 120.000 per kilogram (kg).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Karyanto Supri mengakui daging kerbau memang belum diminati oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi, sejumlah masyarakat di Sumatera sudah mengonsumsi daging kerbau.
-
Kenapa Kemang di Jakarta Selatan dikenal sebagai pusat kuliner? Kemang di Jakarta Selatan telah lama dikenal sebagai pusat kuliner yang tidak pernah berhenti berinovasi.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Kenapa ketan bintul di Pasar Lama Serang cocok disantap dengan daging? Ketan bintul ini khas Kota Serang dan cuman ada di bulan Ramadan. Makannya pakai daging ya ini,” terang pemilik akun tersebut.
-
Kapan makanan Padang mulai banyak di Jakarta? Warung makan Padang belum sebanyak setelah tahun 1970an. Makan makanan Padang bagi mahasiswa zaman itu, terasa mahal. Sekali-sekali saja,” beber Firman Lubis.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
"Kan belum pernah nyoba impor kerbau, bagaimana diminati. Orang Sumatera dan Malaysia saja sudah makan kerbau. Mungkin satu-dua bulan belum biasa," kata Karyanto di Kementerian Perdagangan, Kamis (14/7).
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) tidak mempersoalkan dan siap membantu pemerintah jika impor daging kerbau dari India terlaksana agar menekan harga daging sapi hingga di bawah Rp 80.000 per kg.
Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta mengatakan dengan masuknya daging kerbau ke dalam negeri, dapat memberikan alternatif lain selain daging sapi, asalkan itu halal.
"Tidak masalah, kan yang penting daging bisa dikonsumsi dan halal. Ini alternatif pemerintah mensubtitusikan daging sapi," kata Tutum.
Menurut Tutum, hal yang terpenting adalah pemerintah harus terbuka kepada masyarakat bahwa daging tersebut memang telah layak dikonsumsi dan tidak dilarang. Aprindo pun sangat siap membantu pemerintah dalam hal bisnis. Pihaknya siap mengerahkan seluruh anggota untuk melakukan penjualan.
Hanya saja, kata Tutum, tidak semua minimarket ataupun supermarket yang dapat menjual produk tersebut karena setiap supermarket memiliki kriteria yang berbeda.
"Tidak bisa disamaratakan, karena ada supermarket yang jual daging dengan grade tertentu. Sekali lagi, alternatif mensubtitusikan daging kerbau ini harus dijelaskan secara clear⬠kepada masyarakat," tegasnya.
Laporan: Linda Juliawanti
Baca juga:
Jokowi marah ada aturan menteri pertanian hambat sektor peternakan
Bulog ternyata sudah impor 2.000 ton jeroan sapi
Kemendag setuju rencana Kementan impor jeroan sapi
Ini kata Ahok soal rencana Indonesia impor jeroan sapi
Di Eropa jadi sampah, impor jeroan sapi rendahkan martabat bangsa
Badan Karantina jamin daging kerbau asal India bebas penyakit
Kehalalan daging kerbau India dipertanyakan, ini jawaban Mentan