Kemendag Catat Transaksi Trade Expo Indonesia Meroket Jadi Rp153,38 Triliun
Pameran ekspor terbesar di Indonesia tersebut diselenggarakan di International Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten pada 16-20 Oktober kemarin.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat transaksi senilai Rp153,38 triliun di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 2019. Nilai ini meningkat 29,04 persen dibanding pencapaian tahun lalu sebesar USD 8,49 miliar atau senilai Rp127,33 triliun.
Pameran ekspor terbesar di Indonesia tersebut diselenggarakan di International Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten pada 16-20 Oktober kemarin.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Di mana letak Stadion Kebogiro? Seperti diketahui, Stadion Kebogiro merupakan stadion bertaraf internasional yang berada di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Apa yang Kemendag lepas untuk ekspor perdana ke Malaysia? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
"TEI tahun ini berhasil mencapai nilai transaksi USD 10,96 miliar atau senilai Rp153,38 triliun. Capaian ini meningkat 29,04 persen dibandingkan tahun lalu," ungkap Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (25/10).
Agus melaporkan, untuk transaksi produk pada gelaran TSI 2019 meliputi transaksi perdagangan barang yang berasal dari penandatanganan kontrak dagang atau MoU (USD 698,34 juta), transaksi di stan pameran (USD 687,60 juta), misi dagang lokal (USD 50,63 juta), penjajakan kesepakatan dagang atau business matching (USD 67,11 juta), Kementerian Kelautan dan Perikanan (USD 10,43 juta), forum bisnis hortikultura (USD 8,78 juta), serta kuliner dan pangan nusa (USD 457,14 ribu).
Sedangkan nilai transaksi perdagangan jasa sebesar USD 120,08 juta. Sementara itu, transaksi investasi berhasil membukukan nilai sebesar USD 9,29 miliar.
Pada gelaran TEI kali ini, negara dengan transaksi terbanyak yakni Mesir sebesar USD 270,51 juta atau sekitar 18,13 persen dari total nilai transaksi. Lanjut Jepang sebesar USD 260,01 juta (17,43 persen), China sebesar USD 201,52 juta (13,51 persen), India sebesar USD 96,71 juta (6,48 persen) dan Inggris sebesar USD 94,44 juta (6,33 persen).
Sedangkan produk yang paling diminati yakni makanan olahan sebesar USD 390,26 juta (26,16 persen), kertas dan produk kertas sebesar USD 289,64 juta (19,41 persen), kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) sebesar USD 166,65 juta (11,17 persen), produk pertanian sebesar USD 128,92 juta (8,64 persen), dan kopi kertas sebesar USD 111,85 juta (7,50 persen).
Untuk misi pembelian, selama penyelenggaraan TEI ke-34 tercapai 114 kesepakatan dagang dengan total nilai kontrak sebesar USD 3,19 miliar. Nilai tersebut terdiri atas transaksi investasi, produk barang, seperti makanan olahan, kertas dan produk kertas, produk pertanian, dan perkebunan, produk perikanan, bumbu masak, serta rempah-rempah dan lainnya.
Sementara itu, untuk kegiatan business matching telah menghasilkan 247 transaksi potensial dengan nilai mencapai USD 67,11 juta. Selama lima hari pelaksanaan TEI 2019, kegiatan business matching ini diikuti buyers dari 36 negara.
"Hal tersebut menunjukkan eksportir Indonesia mampu meyakinkan para buyers mancanegara untuk bertransaksi di tengah persaingan global yang semakin ketat. Artinya, eksportir mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan selera pasar, berdaya saing tinggi dengan harga yang kompetitif, serta sikap profesional yang menumbuhkan kepercayaan dari kalangan buyers internasional," ujar Agus.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mendag Agus Disarankan Lanjutkan Perjanjian Perdagangan Internasional
Mendag Agus Bakal Dorong Produk Substitusi Impor
Mendag Agus Ungkap Penyebab Ekspor RI Kalah Saing dari Vietnam
Di Rapat Kabinet, Jokowi Tekankan Kemudahan Bagi Industri Tingkatkan Ekspor
Jadi Menko Perekonomian, Ini Fokus Kerja Airlangga
Mendag Agus Suparmanto Janji Lebih Selektif Soal Impor