Kemenkeu Tetapkan Hasil Penjualan SWR002 Capai Rp24,14 Miliar
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) seri SWR002 yang mencapai Rp24,14 miliar dengan masa penawaran mulai 9 April sampai 3 Juni 2021.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) seri SWR002 yang mencapai Rp24,14 miliar dengan masa penawaran mulai 9 April sampai 3 Juni 2021.
"CWLS ritel seri SWR002 sukses menarik 91,03 persen wakif baru," demikian kutipan keterangan resmi Kemenkeu di Jakarta, Senin (7/6).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
Penerbitan CWLS Ritel seri SWR002 tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendukung gerakan wakaf nasional, membantu pengembangan investasi sosial dan pengembangan wakaf produktif di Indonesia.
CWLS Ritel seri SWR002 memiliki tenor dua tahun dan menawarkan tingkat kupon tetap sebesar 5,57 persen per tahun dengan imbalan akan disalurkan untuk kegiatan sosial yang memiliki dampak sosial dan ekonomi untuk masyarakat.
Penyaluran imbalan dilakukan oleh Nazhir kredibel yang ditunjuk oleh Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) dan disetujui oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai regulator dan pengawas Nazhir.
Dalam penerbitan SWR002 kali ini pemerintah menggandeng mitra distribusi beserta Nazhir meliputi Bank Syariah Indonesia (LazisNU dan LazisMU), Bank Muamalat Indonesia (Baitulmaal Muamalat), dan Bank CIMB Niaga Syariah (Dompet Dhuafa Republika).
Kemudian Bank Permata Syariah (Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar), Bank Mega Syariah (Badan Wakaf Indonesia dan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia), serta Bank Syariah Bukopin (Wakaf Bangun Nurani Bangsa dan Yayasan Global Wakaf).
CWLS seri SWR002 ini menggunakan akad Wakalah, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets.
Penjualan SWR002 menjangkau 591 wakif di seluruh provinsi di Indonesia yang terdiri dari 588 wakif individu dan 3 wakif institusi.
Hasil pemesanan SWR002 sebesar Rp24,141 miliar berasal dari wakif individu sebesar Rp15,661 miliar dan wakif institusi sebesar Rp8,480 miliar. Total pemesanan SWR002 meningkat sekitar 62 persen dibandingkan SWR001 yang sebesar Rp14,902 miliar.
Pemesanan secara online mendominasi baik dari sisi nominal pemesanan yaitu Rp15,37 miliar atau 63,67 persen maupun jumlah wakif yakni 483 wakif atau 81,72 persen.
Selanjutnya, profesi pegawai swasta mendominasi pemesanan dari wakif individu baik dari sisi nominal pemesanan yaitu Rp8,33 miliar atau 53,18 persen maupun jumlah wakif sebanyak 334 orang atau 56,8 persen.
Untuk pemesanan dari wakif berprofesi ASN/TNI/Polri tercatat sejumlah Rp1,24 miliar dari 64 wakif.
Dominasi Generasi Y
Berdasarkan generasi, wakif generasi X mendominasi pemesanan sebanyak 265 orang dengan total nominal Rp8,64 miliar dan generasi Y sebanyak 217 orang Rp3,53 miliar.
Secara keseluruhan, pemesanan berasal dari 25 provinsi di seluruh Indonesia dengan DKI Jakarta menjadi provinsi dengan nominal pemesanan terbesar yaitu Rp14,95 miliar dan jumlah wakif terbanyak yakni 164 wakif.
Berdasarkan gender, perempuan lebih mendominasi yakni sebesar 54,83 persen dari sisi jumlah wakif namun Laki-laki lebih mendominasi dari sisi nominal pemesanan yaitu 66,45 persen.
Terakhir, midis dengan kontribusi terbesar dari sisi nominal pemesanan yaitu PT Bank Mega Syariah mencapai Rp8,49 miliar atau 35,16 persen sedangkan midis dengan jumlah wakif terbanyak adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk dengan jumlah 315 wakif atau 53,03 persen.
(mdk/idr)