Kemenkeu Upayakan Rasio Utang Maksimal 41 Persen dari PDB
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan besaran utang negara saat ini berada di sekitar 38,5 persen dari PDB. Komposisi utang ini akan tetap terjaga di kisaran 39 persen sampai 41 persen terhadap PDB di 2021.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan besaran utang negara saat ini berada di sekitar 38,5 persen dari PDB. Komposisi utang ini akan tetap terjaga di kisaran 39 persen sampai 41 persen terhadap PDB di 2021.
"Sekarang utang kita sekitar 38,5 persen PDB dan tahun ini akan ada di sekitar 39 persen sampai 41 persen," kata Suahasil dalam Forum Diskusi Salemba bertajuk: Outlook Perekonomian Indonesia 2021, Jakarta, Sabtu (30/1).
-
Bagaimana Kota Tua Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Bagaimana pertumbuhan permintaan terhadap rumah di Jakarta? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Meningkatnya utang negara selama pandemi karena belanja pemerintah yang tinggi. Sementara penerimaan negara dari pajak dan bukan pajak turun drastis.
"Defisit kita gede karena belanja pemerintah tinggi dan penerimaan negara rendah karena aktivitas ekspor-impor, konsumsi dan investasi terhambat," kata dia.
Indonesia Masih Lebih Baik
Sehingga, belanja negara menjadi tumpuan perekonomian nasional. Namun, dibandingkan negara lain, Indonesia jauh lebih baik. Sebab tidak sedikit negara yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sampai dua digit.
Untuk mengatasi kondisi tersebut pun, suatu negara terpaksa memenuhi keuangan dengan menarik utang. Negara harus memiliki dana cadangan yang digunakan untuk membeli vaksin.
"Negara ini mengamankan diri dengan utang. Punya cash untuk beli vaksin secara tunai," kata dia.
Dia menambahkan, beberapa negara yang juga menarik utang selama masa pandemi di antaranya Jerman, Prancis dan Malaysia. "Defisitnya mereka lebih dalam, utangnya lebih dalam juga seperti Jerman, Prancis dan Malaysia," tandasnya.
(mdk/did)