Kementan tambah luas lahan cabai sentra produksi terbesar nasional
Kementan tambah luas lahan cabai sentra produksi terbesar nasional. Sujono mengatakan, fenomena lonjakan harga cabai dalam kurun dua bulan terakhir ini cukup meresahkan masyarakat. Pihaknya terus berupaya untuk mencari solusi dan mengantisipasi agar lonjakan harga tersebut tidak terulang kembali.
Kementerian Pertanian (Kementan) RI akan membantu perluasan areal tanaman cabai di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Langkah ini sebagai bagian dari upaya menstabilkan harga kebutuhan dapur itu di pasaran yang akhir-akhir ini melonjak naik.
"Banyuwangi ini salah satu sentra cabai terbesar nasional. Kami akan terus dorong potensinya. Salah satunya, kami akan berikan bantuan untuk perluasan area tanam agar pasokan cabai di Banyuwangi sebagai penyangga pasokan nasional tetap terjaga," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan Spudnik Sujono seperti dikutip dari Antara saat berkunjung di Banyuwangi, Jumat (10/2).
Sujono mengatakan, fenomena lonjakan harga cabai dalam kurun dua bulan terakhir ini cukup meresahkan masyarakat. Pihaknya terus berupaya untuk mencari solusi dan mengantisipasi agar lonjakan harga tersebut tidak terulang kembali.
"Saya sudah keliling ke berbagai daerah, terutama di Banyuwangi. Ternyata barangnya (cabai) ada, pasokannya cukup. Tapi mengapa lonjakan harga ini masih tetap berlangsung?" katanya.
Karena itu, menurut Sujono, salah satu solusinya adalah dengan mengontrol rantai pasokan cabai. Saat ini, Kementan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan kelompok tani di kawasan khusus.
"Selain itu, saya juga meminta daerah turut aktif mengendalikan harga di daerahnya. Misalnya, lewat skema kemitraan antara pemda dan petani. Pemda memberikan bantuan, saat panen petani bisa menjualnya langsung kepada Bulog. Ini perlu diatur hal semacam ini, jangan hanya pemain pasar yang menentukan harga, kita juga harus aktif. Apalagi ada TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah)," ujar Sujono.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan pasokan cabai rawit di Banyuwangi hingga saat ini masih aman. Pada 2016, dari luas panen 3.596 hektare, produksi cabai rawit di Banyuwangi sebanyak 25.863 ton. Untuk pasokan cabai saat ini, produksi akhir terdapat 1.022 hektare lahan, dengan cabai siap panen 1226 ton cabai.
"Untuk pasokan cabai Banyuwangi sendiri sudah cukup," kata Arief.
Untuk perluasan area tanam cabai rawit, Banyuwangi akan menambah lahan seluas 150 hektare yang tersebar di 10 kecamatan, seperti Pesanggaran, Srono, Songgon, Bangorejo, Siliragung, Muncar, Rogojampi, Cluring, Tegal Dlimo dan Purwoharjo.
Selain itu, Kementan juga akan membantu untuk perluasan lahan cabai merah besar seluas 50 hektare. "Jadi nanti lahannya milik petani, namun akan kami bantu penuh segala kebutuhan petani. Mulai dari bibit, pestisida, hingga alat-alat pertanian yang mereka perlukan. Sebisa mungkin, akan kami penuhi," kata Arief.
Sebagai kontribusinya, para petani diminta untuk menjual hasil panennya pada pemerintah dengan harga yang telah disepakati bersama. Kesepakatan harga tersebut tertuang dalam 'memorandum of understanding' (MoU) yang telah ditandatangai kedua belah pihak sebelum masa tanam dimulai.
"Tentunya harga yang kami tawarkan tidak akan merugikan petani. Karena harga 'break event point' (BEP) mereka di kisaran Rp 15.000, kami bisa membeli dengan harga Rp 35.000. Petani tetap untung, harga pasar juga tetap bisa dikendalikan," kata Arief.
Baca juga:
Harga cabai rawit melonjak? Ini ada 8 alternatif penggantinya
Warga: Beli cabai Rp 3.000 cuma dapat 12 buah, satu busuk
Harga cabai tembus Rp 130.000 per kilogram
Curhat para pedagang soal harga cabai tak kunjung turun
Harga cabai kembali 'memerah' hingga Rp 150.000/Kg sejak bulan lalu
Harga cabai di Mojokerto mahal, petani cabai malah merugi
Dari cabai, rokok hingga pengurusan STNK sumbang inflasi Januari
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga cabai rawit di Pasar Batangase naik? Untuk itu, jika selama ini telah dilakukan program tanam cabai, namun karena masih tingginya permintaan, harga juga masih sangat tinggi. Sehingga tahun depan, pihaknya berencana untuk memasifkan penanaman cabai, tidak hanya imbauan tetapi memberikan bibit gratis, direncanakan sebanyak 50 juta bibit.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Bagaimana Kemendag memantau stabilitas harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok. Rata-rata harga cabai sudah di kisaran Rp 70.000 per kg di wilayah Jakarta dan sekitarnya.