Kementerian ESDM Bongkar Biang Kerok Konversi Motor Listrik Baru 181 Unit di Tahun 2023, Jauh dari Target 50.000 Unit
Kalau dihitung, jumlah tersebut masih jauh dari target 50.000 unit.
Kalau dihitung, jumlah tersebut masih jauh dari target 50.000 unit.
- Berikut adalah langkah-langkah untuk mendaftar konversi motor dari BBM ke listrik, dan Anda akan mendapatkan insentif sebesar Rp10 juta
- Sebanyak 280 Unit Motor Listrik Digunakan untuk Operasional Pupuk Indonesia Grup
- Mana Lebih Hemat Motor Listrik atau Bensin, Begini Hitung-Hitungannya
- Ternyata, Ini Alasan Kenapa Konversi Motor BBM ke Motor Listrik Sepi Peminat
Kementerian ESDM Bongkar Biang Kerok Konversi Motor Listrik Baru 181 Unit di Tahun 2023, Jauh dari Target 50.000 Unit
Konversi Motor Listrik Baru 181 Unit di Tahun 2023, Jauh dari Target 50.000 Unit
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi program konversi motor listrik di 2023 baru mencapai 181 unit.
Kalau dihitung, jumlah tersebut masih jauh dari target 50.000 unit. Secara persentase hanya 0,36 persen saja.
Dari jumlah 181 permohonan konversi motor listrik yang telah selesai, hanya 145 permohonan telah menerima bantuan Rp7 juta - Rp10 juta dari pemerintah.
Rinciannya, 8 unit motor mendapatkan subsidi Rp7 juta per kendaraan. Sedangkan 137 unit motor mendapatkan subsidi Rp10 juta.
"Jadi sudah ada permohonan 181 selesai dikonversi. Sebanyak 145 motor listrik telah menerima bantuan pemerintah senilai Rp 1,4 miliar,"
kata Plt. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM Jisman Hutajulu dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/1).
Sementara itu, 36 permohonan masih dalam proses uji laik jalan dan pengajuan sertifikat uji tipe dan sertifikat registrasi uji tipe (SUT/SRUT) di 2024.
Berkaca dari capaian tersebut, Kementerian ESDM berupaya untuk meningkatkan biaya bantuan di program konversi motor listrik.
Sebab, masih ada margin sekitar Rp5 juta sampai Rp7 juta dari total biaya konversi yang mencapai Rp15 juta - Rp17 per unit motor.
Makanya, Jisman bilang Kementerian ESDM tengah berupaya merayu perbankan agar mau menalangi sisa beban biaya tersebut di awal.
Lalu untuk pembayaran cicilannya pun dibujuk agar masyarakat tidak dikenai bunga.
"Ini kita lagi berupaya untuk bicara komunikasi dengan perbankan, bagaimana Rp 5-7 juta ini bisa terselesaikan, bisa diberikan dengan rate atau bunga-bunga tertentu, kalau bisa 0 persen. Agar si pengonversi itu tidak mengeluarkan biaya,"
kata Jisman.
Namun, Jisman ingin program bantuan keringanan biaya itu hanya berlaku untuk masyarakat kurang mampu.
"Tapi kalau yang mampu, jangan minta ya yang seperti-seperti itu. Tapi kalau ada yang menginginkan, kita lagi bicara dengan perbankan agar disediakan,"
kata Jisman.
merdeka.com