Kenaikan BI Rate buat beban bunga utang CNKO membengkak
Kenaikan beban bunga utang perseroan sekitar 25-50 basis poin (bps).
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) mengaku mengalami peningkatan dalam pembayaran bunga kredit bank yang diperoleh dari perbankan domestik. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
"Kita bayar bunga naik sekitar 25-50 basis poin (bps)," kata Direktur Keuangan CNKO Danar Wihandoyo di Gedung WTC I, Jakarta, Jumat (27/12).
-
Bagaimana UBS Sekuritas Indonesia menentukan target harga saham BBRI? "Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Bagaimana BRI menentukan skor Indeks Bisnis UMKM? Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 s.d. 19 Oktober 2023.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Apa penghargaan yang diraih oleh BRI? Berkomitmen tinggi pada penerapan keuangan berkelanjutan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil meraih penghargaan Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) Award 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
Danar memaparkan, perseroan mendapat kucuran kredit dari beberapa bank lokal yakni Bank International Indonesia sebesar total Rp 960 miliar, Bank Panin sekitar Rp 10 miliar, CIMB Niaga total Rp 130 miliar, dan konsolidasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp 540 miliar.
"Semua kita dapat bank lokal, dan utang jangka pendek. Sampai saat ini belum ada exposure dalam dolar (USD)," kata Danar.
Utang tersebut didapat melalui kredit modal kerja yang digunakan perseroan untuk membangun PLTU, dan modal kerja dari kapal.
Tahun depan, perseroan berencana mencari alternatif pendanaan dari perbankan selain yang sudah ada, untuk membangun beberapa PLTU. Danar mengatakan, perseroan masih mencari bank yang potensial untuk pendanaan dengan nilai yang cukup besar.