Kenaikan Harga Beras Jadi Pemicu Kemiskinan
Lead Economist World Bank Indonesia, Vivi Alatas menyebut bahwa salah satu faktor kemiskinan terjadi karena tingginya harga jual beras di tingkat masyarakat. Menurutnya, apabila harga beras naik sekitar 10 persen maka akan ada 1,2 juta orang miskin baru.
Lead Economist World Bank Indonesia, Vivi Alatas menyebut bahwa salah satu faktor kemiskinan terjadi karena tingginya harga jual beras di tingkat masyarakat. Menurutnya, apabila harga beras naik sekitar 10 persen maka akan ada 1,2 juta orang miskin baru.
"Karena tiga seperempat orang miskin net consumer beras. Artinya saat harga beras naik ada tiga orang yang dirugikan dan satu orang diuntungkan dari kenaikan harga beras," kata Vivi saat ditemu di Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (12/11).
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Siapa yang terdampak dengan naiknya harga kedelai di Purwakarta? Naiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit Harga kedelai mengalami kenaikan sejak awal November lalu. Hal ini cukup berdampak kepada para produsen tahu yang memakai kedelai sebagai bahan baku utama.
Vivi mengungkapkan, saat ini harga beras di Indonesia sendiri 70 persen lebih tinggi diaripada harga ditingkat internasional. Sehingga peran pemerintah menjadi perlu dalam menstabilisasikan harga beras di tingkat pasar. Dengan demikan masyarakat tidak lagi menjerit karena harga beras yang tinggi.
"(Pemerintah perlu) memastikan harga beras affordable. Supaya orang yang sudah naik kelas tidak turun kelas lagi," imbuhnya.
Diketahui, Sebanyak 2,4 juta ton beras disiapkan untuk pelaksanaan operasi pasar di seluruh Indonesia dalam rangka menghadapi potensi kenaikan harga beras menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019.
Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita mengatakan, beras 2,4 juta ton tersebut disiapkan dan akan digelontorkan ke pasar oleh Bulog.
"Untuk operasi pasar, disiapkan 2,4 juta ton beras Bulog," kata Mendag Enggar usai Rapat Koordinasi Nasional Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Batam, Kepulauan Riau, dikutip dari Antara, Minggu (11/11).
Operasi pasar merupakan upaya pemerintah untuk mengintervensi harga pasar yang meninggi di saat-saat tertentu. Ketika harga beras meningkat, maka Bulog diminta melepas kebutuhan pangan itu ke masyarakat dengan harga yang ditentukan pemerintah, demi menyetabilkan kembali harga.
"Peran Bulog, saat ketersediaan berkurang harga naik, maka Bulog melakukan operasi pasar dengan harga yang di tetapkan. Masyarakat harus diberikan pilihan. Kalau operasi pasar berjalan berdasarkan pengalaman, 10.000-15.000 ton per hari terserap," ujarnya.
Baca juga:
Pemerintah diminta gelontorkan stok beras stabilkan harga
Satgas pangan buru penjual beras premium 'palsu' penyebab harga medium naik
Ini strategi pemerintah turunkan harga beras dari tren kenaikan di akhir tahun
Menko Darmin minta BPS siapkan data harga beras sesuai jenis
Gudang sudah penuh, Bulog turunkan harga beras untuk pengecer