Kenang kejayaan maritim, Menko Rizal resmikan kapal majapahit
Ekspedisi spirit of Majapahit ini akan melaut hingga ke Jepang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli meresmikan Ekspedisi Spirit of Majapahit dengan tema 'Napak Tilas Pelayaran Majapahit'. Ekspedisi ini dilakukan sebagai langkah untuk mengenang masa-masa kejayaan pelaut Nusantara pada abad ke-13 yang berhasil menjangkau wilayah Jepang.
Rizal mengatakan, masa kejayaan Majapahit merupakan masa-masa kejayaan kemaritiman Indonesia. Untuk itu, nilai-nilai sejarah pada abad ke-13 itu perlu dilestarikan.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Kenapa Basrizal Koto merantau ke Riau? Melihat kondisi keluarganya yang begitu menyedihkan, hati Basko tergerak untuk membawa kondisi perekonomian menjadi lebih baik dengan merantau ke Riau pada saat itu.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
"Ini merupakan petualangan yang luar biasa karena kita akan mencoba melakukan apa yang dilakukan pada abad ke-13. Pada waktu itu pelaut Indonesia dengan kapal sederhana sudah melaut ke Jepang," ujar Rizal di Kantor Menko Kemaritiman, Kompleks Gedung BPPT, Jakarta, Senin (2/5).
Rencana ini sebelumnya telah dibahas dalam seminar dua hari pada 2010, yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata yang melibatkan para ahli sejarah dan perkapalan seperti Jerman, Belanda, Perancis, Jepang serta dari Indonesia seperti Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Indonesia.
Hasil seminar itu disepakati desain kapal yang sesuai dengan tipe kapal Majapahit, yaitu kapal bercadik dengan panjang 20 meter dan lebar 4,5 meter. Di lambung kapal terdapat lubang untuk dayung dengan tipe yang sama pada saat kapal Majapahit masuk ke Kali Brantas menuju ke Trowulan.
"Ini terbuat dari kayu, sangat kecil dan ada tempat tidurnya," imbuh Rizal.
Kapal ekspedisi tersebut akan berlayar dengan rute Jakarta-Pontianak-Brunei Darussalam-Manila-Taiwan-Jepang. Ekspedisi diperkirakan memakan waktu selama dua bulan, yaitu berangkat dari Jakarta pada Mei dan tiba di Jepang pada akhir Juni atau awal Juli.
"Ini akan lewat ke Manila, tidak akan masuk ke wilayah Filipina Selatan karena kondisi yang membahayakan terkait dengan perompak. Akan masuk melalui Okinawa dan tiba di Tokyo pada akhir Juni," jelas dia.
Dalam ekspedisi ini, akan diikuti oleh 11 kru yang berasal dari Jawa, Makassar dan satu orang warga negara Jepang. "Yang hebatnya, ada satu orang yang paling tua telah berumur 70 tahun dan yang paling muda berumur baru 17 tahun," ungkap dia.
Sebagai informasi, pada abad ke-13, kapal Majapahit beberapa kali melakukan pelayaran ke Okinawa dan beberapa tempat di Jepang. Kedua pihak melakukan hubungan bilateral kerja sama yang dibuktikan dengan penemuan keris Majapahit di Okinawa dan penemuan pecahan keramik lmori kerajaan Jepang abad 13 di Trowulan-Jawa Timur.
Pada saat Kapal Spirit of Majapahit tiba di Jepang, akan diselenggarakan Festival Rempah-rempah dan festival Keris sebagai bagian dari ekspedisi ini. Selain itu, rencananya juga akan dibuat museum baru Kapal Majapahit di Jepang dengan bantuan dan fasilitasi Kedutaan Besar Indonesia di Jepang.
Baca juga:
Terlanjur bayar, uang visa turis asing dikembalikan pemerintah
Harga avtur mahal, maskapai asing dinilai ogah transit di Indonesia
Rizal Ramli buka-bukaan soal kontroversi bebas visa bagi 169 negara
Sidak ke bandara, Menko Rizal temukan wisman dipungut biaya visa
Kebijakan bebas visa, Rizal Ramli cek bandara Soekarno-Hatta
Maju jadi Cagub DKI, Pemred RM Online minta restu Rizal Ramli
Menko Rizal ke balon DKI1: Jangan ada tembok antara si kaya & miskin