Keramaian di Pasar Tanah Abang Jadi Indikator Perbaikan Sektor Konsumsi
Peneliti Indef, Bhima Yudhistira mengatakan, hal ini tidak terlepas masih minimnya transaksi di platform digital. Meski mengalami peningkatan transaksi, namun persentase kenaikan hanya sekitar 5 persen hingga 6 persen dari total ritel nasional.
Berbagai pusat perbelanjaan dan pasar mengalami peningkatan kunjungan sepekan jelang Lebaran. Salah satunya yaitu Pasar Tanah Abang yang sempat sempat viral karena ramainya masyarakat berbelanja.
Peneliti Indef, Bhima Yudhistira mengatakan, hal ini tidak terlepas masih minimnya transaksi di platform digital. Meski mengalami peningkatan transaksi, namun persentase kenaikan hanya sekitar 5 persen hingga 6 persen dari total ritel nasional.
-
Bagaimana Pasar Baru berkembang menjadi pusat perdagangan yang penting? Setelah kemerdekaan Indonesia, pasar ini terus berkembang pesat. Pada tahun 1970-an, Pasar Baru menjadi salah satu tujuan belanja utama di Jakarta, menawarkan berbagai macam barang, mulai dari pakaian hingga perabotan rumah tangga.
-
Bagaimana Kota Tua Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Kapan penjualan di Pasar Tanah Abang ramai? Para penjual khususnya pakaian muslim bisa meraup omzet sampai puluhan juta perhari selama bulan Ramadan
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
"Porsi transaksi e-commerce meskipun meningkat masih dikisaran 5 persen - 6 persen dari total ritel nasional," kata Bhima saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (5/5).
Bhima mengatakan, 70 persen masyarakat masih melakukan transaksi jual beli di pasar tradisional. Sedangkan sisanya memilih belanja di ritel modern atau grosir. Hal ini menunjukkan, Pasar Tanah Abang tetap menjadi indikator perbaikan konsumsi masyarakat.
"Artinya peran pasar seperti Tanah Abang tetap krusial sebagai indikator perbaikan konsumsi masyarakat," kata Bhima.
Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I-2021 yaitu -0,72 persen. Lebih baik dibandingkan kuartal IV-2020 yang tumbuh -2,19 persen.
Melihat kondisi yang ada saat ini, Bhima menilai pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2021 akan lebih baik karena permintaan terhadap konsumsi mulai bergerak. Dia berharap pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh positif di angka 1 persen sampai 2 persen.
"Harapannya tumbuh positif meskipun kalau 7 persen masih sulit. Perkiraan di 1 persen sampai 2 persen," kata dia mengakhiri.
Baca juga:
Fenomena Kerumunan Pasar Tanah Abang, Alasan Masyarakat Lebih Senang Belanja Offline
Menkominfo Minta Kerumunan di Tanah Abang Tidak Dipolitisir
Wagub DKI: Pasar Tanah Abang Secara Umum Bisa Layani Pembelian Online
Transjakarta Sediakan 4 Rute Bus Pengumpan Gratis dari Stasiun Tanah Abang
Penumpang Diperbolehkan Transit Kereta di Stasiun Tanah Abang
Stasiun Tanah Abang Kembali Beroperasi saat Jam Pulang Kantor