Kesenjangan antara si kaya dan si miskin makin parah tahun lalu
Tahun lalu, BI mencatat tingkat kesenjangan meningkat menjadi 0,41 persen.
Bank Indonesia (BI) menyatakan ketimpangan ekonomi antara si kaya dan si miskin semakin parah tahun lalu. Hal itu terbukti dari angka tingkat kesenjangan ekonomi (gini rasio). BI mencatat gini rasio pada 2013 lebih tinggi dibandingkan di 2012 sebesar 0,41 persen.
Menurut bank sentral, laju kenaikan pendapatan kelompok menengah atas lebih cepat daripada menengah bawah. Ketimpangan pendapatan ini tentunya menghambat akselerasi pertumbuhan ekonomi.
"Ketimpangan bukan karena orang miskin tambah miskin, orang miskin memang naik kelas tapi orang kaya kenaikannya lebih tinggi, jadi tidak seimbang," ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Doddy Zulverdi di Gedung BI, Selasa (18/2).
Untuk membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan penduduk Indonesia, BI ikut berperan mengembangkan klaster di daerah melalui dukungan penguatan kelembagaan, peningkatan kompetensi petani atau peternak, serta hubungan pada pembiayaan perbankan.
"Pengembangan klaster diarahkan pada komoditas pangan yang berkontribusi dalam pembentukan harga di daerah dan komoditas yang dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat," jelas dia.
Seperti diketahui, besaran gini rasio Indonesia pada 2012 ialah sebesar 0,37 persen. Padahal, pemerintah tahun lalu menargetkan angka kesenjangan ini menurun menjadi 0,30 persen.