Ketua Kadin: Naiknya Harga Pangan karena Lemahnya Koordinasi Antar Kementerian
Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi harga pangan karena sangat sensitif dan berpeluang menimbulkan kepanikan pada masyarakat.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani menyebut bahwa kenaikan harga sejumlah bahan pangan seperti bawang putih, bawang bombai, gula dan lainnya disebabkan oleh kurangnya koordinasi antar berbagai kementerian terkait. Akibatnya ini berdampak pada birokrasi administrasi surat izin impor pangan menjadi terganggu.
"Koordinasi untuk administrasi antar kementerian. Birokrasi ini berhubungan dengan kementerian pertanian, kementerian perdagangan, dan kementerian perindustrian. Tiga ini saja diperbaiki, soalnya kalau di salah satu agak lambat pasti eksekusinya akan lambat juga," tegas Rosan di Kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (12/3).
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa itu kupat banyu pindang? Kupat banyu pindang yang lezat kini jadi kuliner legendaris di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa banyak warganet bercanda tentang harga bawang? Banyak warganet bercanda bahwa jika harga bawang naik, mungkin itu karena David Beckham yang menanamnya.
-
Bunga Zainal kaget dengan harga apa yang melonjak tinggi? Bunga Zainal terkejut melihat harga cabai yang melonjak tinggi. Dia mengungkapkan keheranannya saat berbelanja sayur di pasar tradisional untuk persiapan seminggu.
-
Siapa yang terdampak dengan naiknya harga kedelai di Purwakarta? Naiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit Harga kedelai mengalami kenaikan sejak awal November lalu. Hal ini cukup berdampak kepada para produsen tahu yang memakai kedelai sebagai bahan baku utama.
Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi harga pangan karena sangat sensitif dan berpeluang menimbulkan kepanikan pada masyarakat.
Untuk mencegah kembali terjadinya kenaikan harga pangan dikemudian hari, dia meminta pemerintah untuk meningkatkan koordinasi antar kementerian terkait agar proses administrasi birokrasi terkait izin pengajuan impor tidak terganggu.
Sebab, dengan adanya lonjakkan harga sejumlah bahan pangan seperti yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Bos Kadin menyebut rakyat atau pembeli menjadi pihak yang dirugikan.
"Masalah itu (kenaikan harga pangan), jangan sampai menimbulkan kerugian di masyarakat," pungkas Rosan.
Harga Bawang Bombai
Merebaknya virus corona jenis baru (COVID-19) di sejumlah negara termasuk Indonesia membuat harga jahe di Jakarta melejit hingga mencapai Rp90.000/kg dari sebelumnya hanya Rp30.000 pada saat kondisi normal.
Pantauan Antara di Pasar Tebet Barat dan Pasar Kebayoran Lama di Jakarta Selatan menunjukkan, harga jenis jahe biasa Rp60.000/kg, sedangkan jahe merah bahkan mencapai Rp90.000 per kg.
"Sekarang jahe lagi mahal harganya Rp60.000 per kg, padahal sebelumnya hanya Rp20.000. Akhir-akhir ini naik karena virus corona di Indonesia itu," kata pedagang sayur mayur Aceng di Pasar Tebet Barat Jakarta Selatan dikutip dari Antara.
Menurutnya, jahe merah dan putih sedang banyak permintaan di pasar, dalam sehari bisa terjual hingga tiga kilogram. Aceng juga mengaku bingung dengan kenaikan harga rempah-rempah yang terjadi saat ini.
"Saya juga bingung kenapa naik banget, mungkin sedang ada wabah virus corona kata orang-orang bisa menjadi penangkal virus," ujarnya.
Sementara itu, pedagang lain di Pasar Kebayoran lama Ani mengaku harga jahe juga naik dan banyak dicari orang sejak beredar isu dapat mencegah COVId-19.
"Harga jahe biasa sekarang Rp50.000 dari sebelumya Rp30.000 per kg, jahe merah yang tinggi dan diburu sampai Rp90.000 per kg sekarang, biasanya hanya Rp35.000," kata Anita.
Dia mengaku pasokan empon-empon dari distributor di Pasar Maja Tanggerang juga sedang langka dan harganya naik sejak isu COVID-19.
"Alhamdulillah jahe putih yang saya sediakan 20 kilogram per hari habis sekarang, ya paling kalau sisa dua kilogram saja. Bahkan jahe merah saya tidak pasok karena tinggi banget harganya, kalau ada pesanan saja baru saya ambil,"ujarnya.
Selain jahe, tambahnya, empon-empon lainnya seperti kunyit, temulawak dan daun serai sedang banyak permintaan.
"Harga temulawak sekarang Rp30.000 per kg dan banyak dicari. Kunyit naik Rp12.000 sebelumnya Rp10.000 per kg. Sereh harganya normal Rp10.000 per kg," katanya.
Sementara itu pedagang susu jahe merah Sri Ningsih mengaku membeli jahe merah di Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang biasanya Rp30.000/kg sekarang sudah mencapai Rp80.000/kg.
"Saat ini jahe merah sedang sulit dicari karena banyak yang beli. Kalau pun ada, harganya melonjak tinggi seperti sekarang ini," ujarnya.
(mdk/idr)