Kewajiban Pusat Data di Indonesia Sulit Diterapkan, Ini Sebabnya
Narenda mengatakan, mayoritas developer game Tanah Air membidik pasar global, meskipun ada sebagian yang menargetkan pasar lokal, kewajiban data center berada di Indonesia akan sulit diterapkan.
Ketua Asosiasi Game Indonesia, Narenda Wicaksono menyebut bahwa proses lokalisasi data (data localization) di Indonesia sulit diterapkan. Sebab, pasar internet sudah bersifat global.
Narenda mengatakan, mayoritas developer game Tanah Air membidik pasar global, meskipun ada sebagian yang menargetkan pasar lokal, kewajiban data center berada di Indonesia akan sulit diterapkan.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
"Game itu biasanya market-nya global jadi kita lebih menyukai penempatan data center di luar negeri pastinya. Kami misalnya simpan di Google Playstore atau Sony, mereka semua di luar negeri. Kalau pemerintah berani tutup Google Playstore, ya silakan," kata Narenda dikutip dari keterangannya di Jakarta, Jumat (23/11).
Dalam draft revisi PP 82 tahun 2012, pemerintah membagi klasifikasi data elektronik menjadi tiga yakni Data Strategis, Berisiko Tinggi dan Berisiko Rendah. Menurut dia, hanya Data Elektronik Strategis yang harus berada di Indonesia, sedangkan penempatan Data Berisiko Tinggi dan Rendah harus memastikan efektivitas dari pengawasan sektor industri masing-masing.
Aturan teknis mengenai pengelolaan data akan dibuat oleh masing-masing sektor industri. Narenda menegaskan klasifikasi data pada industri game bukan data user yang perlu dianggap krusial sehingga wajib disimpan di Indonesia.
Saat ini industri dan pasar game Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Hasil penelitian dari lembaga riset industri game global, Newzoo, seperti dikutip Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyebutkan pasar game Indonesia memiliki sekitar 43,7 juta gamer dan berpotensi menghasilkan hingga USD 880 juta atau setara Rp 12,5 triliun (kurs Rp 14.300) pada 2017 lalu.
"Untuk mendukung industri game, kami juga membutuhkan server yang kuat," tegas Narenda.
Industri game dan e-commerce adalah beberapa di antara pelaku ekonomi digital yang menjadi pengguna utama data center. Riset Center for Indonesian Policy Studies memperkirakan tahun 2018 kontribusi pasar ekonomi digital di Indonesia mencapai 8-10 persen dari Produk Domestik Bruto. Optimisme tersebut didasarkan pada data Badan Pusat Statistik yang mencatat kontribusi ekonomi digital terus naik dari 3,61 persen pada 2016 menjadi 4 persen dari PDB di tahun 2017. Keandalan data center menjadi persoalan serius bagi para pelaku industri digital di Indonesia saat ini.
Pertengahan akhir Mei 2018 server tiga perusahaan e-commerce besar di Indonesia yakni Tokopedia, Bukalapak dan JD.id tumbang akibat data center yang mereka gunakan mati listrik. Kondisi ini seolah mengulang kejadian pada 2017 di mana tiga perusahaan e-commerce tersebut juga mengalami hal yang sama.
Deputi Direktur Riset Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) Wahyudi Djafar menilai data center seharusnya bisa ditempatkan di mana saja asalkan negara tersebut menjamin keamanan dan perlindungan data.
"Meskipun data berada di luar negeri, ada klausul yang memungkinkan penegak hukum dan intelijen Indonesia untuk penegakan hukum atau keamanan nasional bisa membuka data itu," kata Wahyudi.
Menurut Wahyudi, kewajiban lokalisasi data harus dilihat kepentingannya dan dihitung apakah memiliki nilai strategis untuk ekonomi digital atau tidak. Biaya untuk membangun sebuah data center sangat mahal. Di Amerika Serikat, contohnya, sekitar 24 persen aliran listrik digunakan untuk menghidupi data center. Ironisnya di Indonesia, jaringan listrik masih sering jadi persoalan, belum lagi, persoalan bencana.
Baca juga:
Emtek dan Kejora Ventures Suntik Rp 152,7 Miliar ke Qareer Group Asia
Sandiaga Uno Mimpi Indonesia Bisa Punya 50 'Unicorn' Dalam 5 Tahun
Perlunya Sentuhan Teknologi di Sektor Pendidikan
Presiden Jokowi: Ada 7 Startup Unicorn di ASEAN, 4 Berasal Dari Indonesia
Aturan Papan Akselerasi Untuk Startup Ditargetkan Rampung Akhir Tahun
Ini Hambatan Perkembangan Perusahaan Rintisan di Indonesia