Kisah HM Fitno, Crazy Rich Pondok Indah Dulunya Digaji Rp600.000 & Kini Gemar Sedekah
Fitno bukan terlahir dari keluarga kaya raya. Dia memulai semua usahanya saat merantau ke Jakarta, tahun 1995, usai lulus dari SMAN 2 Pangkal Pinang.
Warga Jakarta Selatan, mungkin familiar dengan nama HM Fitno. Pria kelahiran Pangkal Pinang itu dijuluki crazy rich Pondok Indah, Jakarta Selatan. Siapa sangka, posisi miliuner itu tidak diraih dengan instan oleh pria dengan nama lengkap Muhammad Fitno.
Fitno bukan terlahir dari keluarga kaya raya. Dia memulai semua usahanya saat merantau ke Jakarta, tahun 1995, usai lulus dari SMAN 2 Pangkal Pinang.
-
Siapa saja yang punya utang, selain orang kaya? Mulai dari orang terkaya, perusahaan besar, sampai negara terbesar di dunia sekalipun tetap memiliki utang.
-
Kenapa orang kaya tetap punya utang? Utang tidak selamanya identik dengan ketidakmampuan. Utang produktif dalam bentuk permodalan usaha yang membutuhkan perputaran uang yang sangat cepat, memang dibutuhkan dalam berbagai bentuk usaha.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang yang gemar berpura-pura kaya? Satu hal yang membedakan orang-orang ini adalah kecenderungan mereka untuk membahas cita rasa dan gaya hidup yang dianggap elite.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Mengapa orang kaya menghindari utang? Utang bisa menjadi beban besar, terutama dengan bunga kartu kredit yang tinggi. Pada Februari 2024, tingkat bunga rata-rata kartu kredit mencapai 22,63 persen, yang berarti bahwa utang sebesar USD10.000 bisa berujung pada pembayaran bunga sebesar USD6.787 dalam lima tahun. Oleh karena itu, orang kaya sangat selektif dan menghindari hutang, karena mereka tidak ingin membuang uang untuk pembayaran bunga.
Uang yang dipegang Fitno sebagai modal merantau saat itu hanya Rp50.000. Dia bertekad untuk kerja sesuai bidangnya dan bisa meraih kesuksesan di ibu kota.
Sesampainya di Jakarta, dia mencoba mencari lowongan pekerjaan. Sudah ratusan walk in interview yang didatangi. Saat itu dia memiliki latar belakang pendidikan telekomunikasi. Namun, lamaran kerja Fitno ditolak berkali-kali. Hingga akhirnya dia diterima sebagai telemarketing.
Setiap hari, Fitno menawarkan produk ke klien melalui telepon. Gaji pertamanya saat itu Rp600.000. Namun Fitno hanya dua bulan saja menjadi telemarketing.
Bekerja di Perusahaan Telekomunikasi di Turki
Fitno kemudian menjajal bekerja sebuah perusahaan telekomunikasi di Turki. Dua tahun Fitno bekerja di Turki sebagai tenaga ahli komunikasi. Setelah dua tahun di Turki, Fitno memutuskan pulang ke Indonesia.
Setelah terlalu lama bekerja di bidang telekomunikasi, Fitno memilih untuk menjadi pengusaha, sepulang dari Turki dia mulai merintis usahanya. Usaha pertamanya masih berhubungan dengan bidang telekomunikasi.
Dalam Biografi HM Fitno, diketahui bahwa dia mendirikan perusahaan bernama PT MAC Sarana Djaya. Perusahaan tersebut menyediakan hosting netral di cakupan indoor telekomunikasi indonesia.
Perusahaan tersebut juga sebagai pemasok solusi sistem antena terdistribusi in-building serta menyediakan layanan penyewaan DAS ke seluruh operator telekomunikasi di Indonesia.
Perluas Jaringan usaha
Sejak saat itu fitno mulai memperluas usahanya, dengan membuat hotel, yang masuk ke jaringan F Hotel. Hotelnya sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, dia juga berinvestasi di salah satu e-commerce bernama ebaba yang diketahui merupakan e-commerce yang bergerak dibidang fesyen muslim dan salah satu yang terbesar di Indonesia.
Dia juga mulai membuka beberapa restoran dan diberi nama Kampoeng Bangka. Restoran ini menyajikan berbagai jenis makanan Bangka. Lokasinya di Blok M jalan Panglima Polim No 102, Jakarta selatan.
Ada satu hal yang menarik dari sosok pengusaha muda dari Bangka Belitung ini. Di balik bisnisnya yang sukses, dia sering bersedekah ke orang yang membutuhkan. Dia berprinsip tidak akan miskin seseorang hanya karena bersedekah.
(mdk/idr)