Kisah Mengharukan Prajogo, Sopir Angkot dari Keluarga Miskin Kini Jadi Miliuner
Prajogo lahir pada tanggal 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Dia tumbuh di keluarga sangat miskin. Orang tuanya merupakan pedagang karet kecil. Pekerjaan orang tuanya itu tak mampu mengantarkan Prajogo untuk menempuh pendidikan SMA.
Dangan meremehkan sebuah pekerjaan, mana tahu itulah yang mengantarkan seseorang menjadi seorang miliarder. Hal ini dialami oleh Prajogo Pangestu yang lahir dengan nama asli Phang Djoen Phen.
Prajogo lahir pada tanggal 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Dia tumbuh di keluarga sangat miskin. Orang tuanya merupakan pedagang karet kecil. Pekerjaan orang tuanya itu tak mampu mengantarkan Prajogo untuk menempuh pendidikan SMA.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Bagaimana cara kata-kata inspiratif memotivasi seseorang? Kata-kata inspiratif singkat umumnya berupa kalimat sederhana. Namun di balik kalimat-kalimat sederhana itu, terdapat makna yang mendalam.
Tidak ingin terkungkung kemiskinan, Prajogo merantau ke Jakarta demi mendapat kehidupan yang lebih baik.
Namun, jalan menuju kelayakan hidup belum juga direngkuhnya. Prajogo tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Kalimantan.
Untuk menyambung hidup, Prajogo bekerja sebagai sopir angkot. Pekerjaan itu dia lakoni pada tahun 1960. Pekerjaan sopir angkot itu menjadi sebuah batu loncatan dalam kehidupannya.
Saat sedang menjadi sopir, Prajogo bertemu dengan pria yang bernama Bon Sun On atau dikenal dengan nama Burhan Uray. Pria tersebut berprofesi sebagai pengusaha kayu asal Malaysia. Pertemuan itulah yang kemudian mengubah kehidupannya.
Jadi Karyawan dan Dirikan Perusahaan
Dia kemudian bekerja sebagai karyawan dari Burhan Uray yang dikenal sebagai pendiri dari PT Djajanti Group di tahun 1969. Tujuh tahun bekerja di sana dengan keras, Burhan Uray mengangkat Prajogo sebagai General Manager (GM) di Pabrik Plywood Nusantara yang berada di Gresik, Jawa Timur.
Kariernya sebagai General Manager di PT Plywood Nusantara hanya berlangsung setahun saja. Dia memutuskan keluar dari perusahaan tersebut.
Setelah keluar, Prajogo mencoba menjalankan bisnisnya sendiri. Langkah pertama yang dia ambil yaitu meminjam modal melalui BRI untuk membeli perusahaan kayu bernama CV Pacific Lumber Coy. Perusahaan tersebut kala itu sedang mengalami kesulitan keuangan.
CV Pacific Lumber Coy pun sepenuhnya milik Prajogo. Berbekal pengalaman yang dia miliki dan insting bisnis yang baik, CV tersebut berganti nama menjadi PT Barito Pacific.
Kala itu perusahaan berhasil memiliki hak konsesi hingga 6 juta hektare di seluruh Indonesia. Produk yang dihasilkan perusahan tersebut yaitu plywood, blockboard, particle board, dan woodworking product. Produknya juga diekspor ke luar negeri seperti Eropa dan Amerika.
Barito Pacific berkembang pesat. Di zaman pemerintahan presiden Soeharto, Prajogo banyak bekerja sama dengan perusahaan dari anak-anak dan kolega dari Soeharto.
Bisnis Semakin Berkembang
Dengan begitu, bisnisnya semakin berkembang dan melebar ke sektor lainnya selain pengolahan kayu yaitu properti, petrokimia dan minyak sawit mentah. Tak heran jika saat itu Prajogo sudah dikenal sebagai salah satu pengusaha terkaya di Indonesia.
Memasuki tahun 2000, bisnis pengolahan kayu mengalami kemunduran. Ini ditandai dengan ditutupnya beberapa pabrik pengolahan kayu perusahaan mulai tahun 2004 hingga tahun 2007.
Prajogo kemudian mengubah arah bisnis perusahaan ke bisnis Petrokimia dan Energi sejak tahun 2007. Di tahun itu juga, dia mengambil alih 70 persen saham perusahaan petrokimia bernama PT Chandra Asri.
Di tahun 2011, Chandra Asri dan Tri Polyta Indonesia melakukan merger atau penggabungan. Ini kemudian membuat perusahaan yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu ini menjadi perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia.
Setelah itu, dia membeli sebagian saham Star Energy dari perusahaan yang berasal dari Thailand. Dengan begitu, Prajogo mempunyai kepemilikan penuh atas Star Energy setelah sebelumnya dia memiliki saham mayoritas atas perusahaan energi tersebut.
Star Energy milik Prajogo diketahui memiliki beberapa proyek panas bumi atau PLTP di Indonesia.
Sejak zaman Presiden Soeharto, Prajogo sudah dikenal sebagai salah satu konglomerat atau pengusaha kayu ternama. Perusahaan ini memiliki dua anak perusahaan yakni Chandra Asri Petrochemical dan Star Energy Geothermal. Berdasarkan data forbes bulan september 2022, Kekayaan Prajogo Pangestu mencapai Rp80,4 triliun.
(mdk/idr)