Kisah Sukses Miliuner Muda Asal Korsel, Dulunya Petugas Kebersihan Kini Punya Harta Rp18 Triliun
Lee Su-jin juga memulai debutnya di peringkat 50 orang Terkaya di Korea Selatan pada musim semi ini.
Kisah Lee Su-jin, Dulu Petugas Kebersihan dan Kini Jadi Orang Kaya Berkat Dirikan Start-up
Kisah inspiratif kali ini datang dari pengusaha sekaligus miliuner muda asal Korea Selatan, Lee Su-jin.
Dia dikenal sebagai sosok miliuner self made, pendiri platform pemesanan akomodasi hotel. Padahal sebelumnya dia memulai kariernya di industri perjalanan sebagai petugas kebersihan motel.
Pengalamannya bekerja sebagai tukang kebersihan di hotel tersebut menginspirasinya untuk meluncurkan situs pemesanan hotel, Yanolja yang merupakan bahasa Korea untuk 'Hei, ayo bermain', pada tahun 2007 silam.
Semua berawal ketika Lee Su-jin berusia 23 tahun. Dia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah motel yang dikenal menawarkan akomodasi jangka pendek dengan tarif per jam, dengan imbalan gaji tetap dan tempat tinggal.
"Hari demi hari, saya merasa sulit tetapi bertahan," ungkapnya kepada Bloomberg pada tahun 2017 silam.
"Rasanya seperti mimpi sekarang," ucapnya saat itu.
Dengan uang yang diperolehnya sebagai petugas kebersihan, dia berinvestasi di saham dan memulai bisnis salad. Namun itu semua gagal. Meski begitu, kegagalan ini malah menjadi titik balik kehidupannya.
Lee Su-jin kembali ke hotel, tetapi bukan untuk bekerja sebagai petugas kebersihan. Dia menggunakan pengetahuannya untuk membangun komunitas perhotelan mulai dari supplier handuk, tisu toilet, hingga pemilik hotel.
Dia mencoba membujuk pemilik motel untuk membuang citra buruk mereka tentang kebusukan, seks, perselingkuhan dan bunuh diri. Dia ingin meningkatkan fasilitas untuk menarik lebih banyak pelancong bisnis, keluarga, dan turis.
Usahnya tak sia-sia, Yanolja pun berhasil menjadi aplikasi perjalanan populer, juga menjadi fenomena global dengan lebih dari 57 juta unduhan, menurut situs webnya.
Dua tahun kemudian, perusahaan investasi SoftBank Vision Fund 2 membeli saham minoritas di Yanolja seharga USD 1,7 miliar dengan penilaian USD 6,7 miliar atau Rp100,5 triliun, menurut Forbes.
Kesepakatan dengan SoftBank memicu spekulasi luas tentang potensi penawaran umum perdana untuk Yanolja.
Namun, perusahaan tersebut belum go public, dan CEO Yanolja Kim Jong-yoon bahkan mengatakan dalam siaran pers pada Juli 2022 bahwa platformnya tidak terburu-buru mengumumkan IPO dengan industri perhotelan yang masih belum pulih dari puncak pandemi Covid-19.
Perusahaan telah berkembang jauh melampaui pemesanan perjalanan, setelah meluncurkan Yanolja Cloud, perangkat lunak kecerdasan buatannya sendiri untuk platform perhotelan dan rekreasi lainnya, pada tahun 2021.
Sekarang, 19 juta pengguna gabungan menggunakan platform perangkat lunak Yanolja untuk operasi pemesanan, perjalanan, dan manajemen properti, menurut situs web perusahaan.
"Sebelumnya, banyak orang tidak bisa pergi ke motel karena malu," kata Kim.
"Tapi kami telah menarik tamu bahkan untuk bepergian. Itu perubahan terbesar," ujarnya
Kesuksesan Yanolja membantu Lee Su-jin membangun kekayaannya sendiri.
Forbes mencatat, dia sekarang memiliki kekayaan bersih sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp18 triliun, yang berasal dari kepemilikan hampir sepertiga saham Yanolja bersama istri dan dua putrinya.
Lee Su-jin juga memulai debutnya di peringkat 50 orang Terkaya di Korea Selatan pada musim semi ini.