Tinggalkan Gaji Rp30 Juta Demi Usaha Receh, Puguh Raup Untung Menggiurkan
Setelah outlet pertama berhasil dijalankan, Puguh memberanikan diri untuk membuka outlet lagi di tempat yang berbeda.
Puguh menjadi TKI di Korea sebagai pekerja bongkar pasang mesin pada pabrik tekstil. Gaji yang didapatkan Puguh selama menjadi TKI adalah Rp30 juta per bulan.
Tinggalkan Gaji Rp30 Juta Demi Usaha Receh, Puguh Raup Untung Menggiurkan
Tinggalkan Gaji Rp30 Juta Demi Usaha Receh, Puguh Raup Untung Menggiurkan
Jalan hidup ditempuh Puguh Ahmad Miftahudin, pengusaha muda asal Desa Salamrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini mungkin bisa menjadi inspirasi banyak orang.
Puguh pernah bekerja dengan gaji Rp30 juta, tetapi memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan memulai usaha.
Melalui Channel Youtube Pecah Telur, Puguh menceritakan perjuangannya membangun usaha yang diawali dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di korea.
Puguh menceritakan, secara ekonomi mayoritas warga desanya adalah berprofesi sebagai petani. Namun Puguh tidak tertarik untuk menjadi petani, sehingga dia memutuskan untuk mengadu nasib di Korea sebagai TKI.
“Saya pilih mengadu nasib menjadi TKI, dengan belajar bahasa untuk berangkat ke Korea,” kata Puguh dalam wawancara pada channel Youtube Pecah Telur, Selasa(11/10)
Puguh menjadi TKi di Korea sebagai pekerja bongkar pasang mesin pada pabrik tekstil. Gaji yang didapatkan Puguh selama menjadi TKI adalah Rp30 juta per bulan, dengan biaya hidup Rp5 juta per bulan.
Puguh bekerja menjadi TKI di Korea selama 3 tahun 2 bulan. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dengan total pendapatan yang didapatkan selama bekerja di Korea kurang lebih Rp1 miliar.
merdeka.com
Dari hasil kerja di Korea digunakan Puguh untuk investasi rumah dan membuka usaha. Usaha yang dijalankan adalah dengan membuka Outlet jajanan, yang menjual jajanan seperti minuman rasa, bakso goreng, tahu kremes, dan siomay mini.
Puguh mengatakan bahwa dari usahanya yang diberi nama Jajanku, memanglah terlihat sebagai usaha yang receh, tetapi penghasilan yang didapatkan Puguh sangat menjanjikan.
“Ini usahanya kayaknya kelihatannya receh, tetapi uangnya setiap hari datang terus,” kata Puguh
Setelah outlet pertama berhasil dijalankan, Puguh memberanikan diri untuk membuka outlet lagi di tempat yang berbeda. Biaya yang dibutuhkan untuk membuka satu outlet adalah sekitar Rp8 Juta.
Usaha ini dijalankan Puguh dengan Istrinya. Saat ini Puguh telah memiliki 4 outlet usaha Jajanku sebanyak 4 cabang dengan penghasilan setiap harinya mencapai Rp1 juta. Puguh berharap usaha Jajanku miliknya dapat dikenal oleh masyarakat Blitar.