KKP Klaim Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur Berhasil Ekspor 18 Ton Ikan ke China
Di sisi lain, Adnillah bilang saat ini masih banyak kapal yang belum bisa menghasilkan ikan lebih banyak, lantaran buruknya cuaca di Laut Arafura.
Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Mochamad Idnillah menyebu bahwa kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) telah berhasil mengeskpor sebanyak 18 ton ikan ke China.
- KKP Gagalkan Penyelundupan 6,44 Juta Ekor Benih Lobster Sepanjang 2024, Nilainya Rp849 Miliar
- KKP Gagalkan Penyelundupan 2 Juta Benih Lobster, Nilainya Tembus Rp278 Miliar
- KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut
- KKP Bakal Lakukan Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Targetnya Sebelum Lebaran
Idnillah menyebut, selain ekspor, kebijakan ini juga telah melakukan distribusi ke pasar domestik sebanyak dua kali, yakni sebanyak 17 ton Ikan Deho dan 36,6 ton Ikan Layang dan Deho ke PT Triguna Lestari Sejahtera (TLS) pada periode 2 juni 2024 dan 30 Juni 2024.
"Kemarin sudah ada pengiriman dari Tual sebanyak 3 kali dan satu kali langsung ke China untuk produk dari (laut) Arafura," kata Adnillah dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (26/7).
Dia menuturkan, dari hasil ekspor ke China dan distribusi ke pasar domestik dihasilkan dari 10 kapal yang beroperasi dari kebijakan PIT.
"Dari 10 kapal yang landing di sana ini sudah bisa di distribusikan di Jakarta, maupun melalui Surabaya langsung ke China untuk hasil tangkapan yang ekspor. Kemudian yang lokal ada di Surabaya dan Jakarta," papar dia.
Di sisi lain, Adnillah bilang saat ini masih banyak kapal yang belum bisa menghasilkan ikan lebih banyak, lantaran buruknya cuaca di Laut Arafura.
"Memang di timur zona 3 khususnya di Laut Arafura saat ini cuaca belum bagus, masih terjadi badai disana. Sehingga kapal beroperasi di sana belum banyak neghasilkan ikan," jelas dia.
Sebagai informasi, KKP mencatat ekspor produk perikanan pada semester I tahun 2024 mencapai USD2,71 miliar atau Rp44 triliun (kurs Rp16.304). Jika dibandingkan dengan capaian diperiode yang sama tahun 2023 mengalami oeningkatan 1 persen atau sekitar USD2,69 miliar.
"Dari taget (2024) yang dicanangkan USD7,2 miliar, capaiaan semester 1 mencapai USD2,71 miliar," kata Direktur Jenderal Penguatan Data Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (26/7).