Kolaborasi dan Inovasi Teknologi Jadi Kunci Pengembangan Pertanian Indonesia
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud meyakini bahwa melalui kolaborasi dan inovasi teknologi, pertanian Indonesia dapat lebih berkembang.
Anak perusahaan Swiss Indonesian Chamber of Commerce (SwissCham Indonesia) bekerja sama dengan Kemenko Perekonomian dalam pembangunan berkelanjutan terhadap pertanian Indonesia. Kerja sama ini mencakup kolaborasi dan invovasi teknologi pertanian.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud meyakini bahwa melalui kolaborasi dan inovasi teknologi, pertanian Indonesia dapat lebih berkembang.
-
Kapan Chetryn Peto lahir? Chetryn Anaskolastika Tenkudi Peto, yang akrab dipanggil Etyn atau Molas, lahir di Manggarai, Flores, NTT, pada tanggal 26 Juli 2003.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa ketan unti dikenal sebagai "kue kematian"? Bagi masyarakat Tugu, ketan unti biasanya dikenal sebagai kue kematian. Ini karena, kue tersebut hanya disajikan saat ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Sangat penting bagi warga Kampung Tugu dalam mendoakan orang yang sudah meninggal sebelum dimasukkan ke dalam kubur.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa yang dimaksud dengan kesepian? Kesepian adalah perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak terhubung dengan orang lain.
"Saya yakin kita bisa membentuk masa depan pertanian berkelanjutan Indonesia melalui kolaborasi dan inovasi teknologi," katanya di Jakarta, Rabu (24/5).
Perusahaan anggota SwissCham yang terlibat dalam dialog ini yaitu Nestle, Syngenta, and Koltiva. Mereka meyakini bahwa prospek ekonomi Indonesia ke depannya akan sangat cerah.
Dengan inovasi dan kolaborasi yang tepat, seluruh pelaku bisnis dapat memprioritaskan pembangunan berkelanjutan sebagai langkah kritis untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional, dan membantu Indonesia mencapai pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Kepala Kerja Sama Ekonomi Swiss, Kedutaan Besar Swiss di Indonesia, Philipp Orga menyampaikan bahwa negara Swiss berkomitmen untuk mendukung produksi komoditas berkelanjutan di Indonesia melalui Program Kerjasama yang dilaksanakan Kedutaan Swiss.
Lanskap Berkelanjutan Indonesia (SLPI) merupakan program yang didanai Swiss dan bekerja sama dengan perusahaan swasta di 10 kabupaten di pulau Sumatra dan Kalimantan untuk menciptakan peluang ekonomi bagi petani sekaligus melindungi lingkungan dan mengatasi perubahan iklim.
Salah satu perusahaan anggota SwissCham yaitu Syngeta, mengatakan bahwa petani Indonesia harus memenuhi perubahan kebutuhan lingkungan kita dan harapan regulator, konsumen, serta pengolah makanan dan pedagang.
President Director of Syngenta Indonesia, Mr. Kazim Hasnain mengatakan bahwa ada tekanan yang meningkat dari perubahan iklim, erosi tanah dan hilangnya keanekaragaman hayati dan dari perubahan selera konsumen terhadap makanan dan kekhawatiran tentang cara produksinya.
SwissCham Indonesia juga mengatakan akan berkomitmen untuk terus mendukung aspek keberlanjutan yang ada dalam perusahaan anggotanya dan menjajaki potensi kolaborasi lebih lanjut dengan Pemerintah Indonesia.
Reporter Magang: Sekar Andini Wibisono Putri
(mdk/idr)