Kolaborasi FWD Group dan BRI Life Jadi Studi Kasus Sekolah Bisnis Terkemuka Global
Studi kasus ini akan dimasukkan dalam kurikulum Master in Business Administration (MBA) di INSEAD pada tahun 2025.
FWD Group Holdings Limited (FWD Group atau FWD) menyebut bahwa kolaborasi perusahaan dengan PT Asuransi BRI Life (BRI Life) telah menjadi studi kasus di INSEAD Business School, yang merupakan salah satu sekolah bisnis pascasarjana terkemuka di dunia.
Pengumuman ini dilakukan dalam sebuah acara yang berlangsung di kampus INSEAD di Singapura.
- BRI: Pengembangan UMKM Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Sosok Oktaviana Putri, Satu-satunya Mahasiswa Indonesia yang Diterima Magang di Perusahaan Bergengsi Jepang
- Konsisten Pemberdayaan UMKM, BRI Menjadi Salah Satu BUMN dengan Praktik ESG Terbaik
- Majukan Ekonomi Syariah, BSI Tebar Beasiswa Rp5,5 Miliar
Studi kasus ini akan dimasukkan dalam kurikulum Master in Business Administration (MBA) di INSEAD pada tahun 2025, yang akan mengkaji pertimbangan strategis yang mendorong investasi minoritas awal FWD Group di BRI Life pada tahun 2021 serta perkembangan kemitraan yang terjalin.
Selain itu, peran transformasi digital juga akan dieksplorasi sebagai elemen penting dalam mencapai segmen pelanggan BRI secara luas, yang mendukung inklusi keuangan di Indonesia.
“Kemitraan bancassurance sangat kuat ketika dua entitas yang berbeda, yaitu bank dan perusahaan asuransi bekerja sama untuk memanfaatkan keunggulan masing-masing, demi memberikan kenyamanan dan kepuasan pelanggan, serta mampu mengeksekusinya dalam skala besar. Kami berharap dapat membagikan pengalaman dan wawasan kami kepada para calon pemimpin bisnis masa depan di INSEAD,” ujar Managing Director FWD Group, Binayak Dutta.
Sementara itu, Direktur Keuangan Bank BRI, Viviana Dyah Ayu R.K., menekankan pentingnya penyelarasan antara produk, permintaan pelanggan, dan proses penjualan untuk memenuhi kebutuhan asuransi dari basis pelanggan BRI yang besar.
"Dengan memanfaatkan keahlian digital FWD di bidang asuransi serta kemampuan manajemen risiko yang telah teruji, kami pun berhasil mencapai penetrasi pasar yang signifikan dengan tata kelola asuransi yang baik. Kami sangat senang dapat berbagi contoh sukses dalam meningkatkan inklusi keuangan secara masif kepada generasi pemimpin bisnis masa depan dalam menjalani program MBA mereka di INSEAD," tambahnya.
Kerja Sama Strategis
Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto, menyatakan rasa terima kasihnya atas pencapaian penting yang diraih melalui kemitraan strategis antara BRI Life dan FWD.
Ia menjelaskan bahwa kolaborasi ini dijadikan sebagai studi kasus untuk program Master in Business Administration (MBA) di INSEAD.
"Penentuan dan pemilihan studi kasus ini, tentunya didasari atas keberhasilan kemitraan strategis yang telah dilakukan oleh BRI Life dan FWD, untuk bersama-sama mencapai kesuksesan yang berkelanjutan dalam dunia asuransi yang berkembang pesat," ujarnya.
Aris menambahkan bahwa BRI Life dan FWD memiliki komitmen yang kuat serta komunikasi yang efektif, yang memungkinkan mereka untuk memanfaatkan kekuatan masing-masing.
"BRI Life dan FWD memiliki komitmen dan komunikasi yang baik, serta kinerja manajemen yang efektif dalam memanfaatkan kekuatan masing-masing, untuk menciptakan sinergi yang meningkatkan daya saing dan efisiensi, dalam membuka akses pasar baru. Selain itu juga dalam upaya inovasi dan pengembangan produk serta optimalisasi manajemen risiko," tutup Aris.
Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang solid dapat menghasilkan inovasi dan keunggulan kompetitif di industri asuransi yang semakin kompetitif.
Fokus Kerja Sama
FWD Group telah menjalin kerja sama dengan Bank BRI, salah satu bank terkemuka di Indonesia, melalui investasi minoritas sebesar 44 persen di BRI Life.
Kerja sama ini berfokus pada layanan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah, yang merupakan langkah penting dalam mendorong inklusi keuangan di negara tersebut.
Sebelumnya, investasi awal FWD Group di BRI Life tercatat sebesar 29,9 persen pada bulan Maret 2021. Selama dua tahun pertama dari kemitraan ini, BRI Life berhasil meraih posisi sebagai perusahaan asuransi jiwa terbesar ketiga di Indonesia dan menduduki peringkat teratas dalam sektor bancassurance.
Sameer Hasija, yang menjabat sebagai Dekan Pendidikan Eksekutif dan Dekan Kampus Asia di INSEAD, menyatakan bahwa kemitraan ini akan memberikan wawasan nyata kepada mahasiswa mengenai cara investasi strategis dirancang, dilaksanakan, dan dikelola di pasar negara berkembang yang signifikan dan berkembang pesat seperti Indonesia.
"Hal ini menjadi contoh bagaimana transformasi model bisnis asuransi tradisional dapat dilakukan melalui kemitraan strategis dan inovasi digital," tutupnya.