Komitmen Investasi di KTT G20 Tembus USD 8 Miliar
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebutkan nilai komitmen investasi yang diperoleh selama rangkaian KTT G20, mencapai USD8 miliar. Sementara itu, masih ada USD10 miliar investasi yang belum diteken karena beberapa faktor.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebutkan nilai komitmen investasi yang diperoleh selama rangkaian KTT G20, mencapai USD8 miliar. Sementara itu, masih ada USD10 miliar investasi yang belum diteken karena beberapa faktor.
"Komitmen investasi yang sudah diteken kurang lebih sekitar USD 7-8 miliar tapi ada sekitar kurang lebih USD 10 miliar yang belum bisa diteken," ujar Bahlil di Bali, dikutip Kamis (17/11).
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Tavan mengawasi investasi di sektor swasta di IKN? Tugas utamanya adalah mengawasi investasi di sektor swasta di wilayah IKN dan juga bertindak sebagai penghubung antara para investor dari luar negeri.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Bagaimana Jokowi ingin meningkatkan aksesibilitas ke IKN untuk mendukung investasi? Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
Meski belum ada teken komitmen investasi sebesar USD 10 miliar, namun sudah ada kesepahaman dari para investor mengenai potensi investasi di Indonesia, khususnya terkait green energy. Yang jelas, negara-negara yang telah meneken komitmen investasi di Indonesia di antaranya Korea Selatan, China, dan beberapa negara Eropa.
Sebelumnya Kementerian Investasi juga telah meluncurkan Bali Kompendium sebagai panduan bagi para negara saat berinvestasi ke Indonesia. Pedoman ini diperlukan karena negara-negara maju tidak ingin negara berkembang mengalami progresivitas dalam investasi.
"Ada negara-negara yang merasa berhak mengatur negara lain, seolah-olah dia lahir duluan dan dia paling mengerti," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalila di Bali, Senin (14/11).
Menurutnya, pola pikir seperti itu sudah usang diterapkan pada masa perkembangan global saat ini. Dalam berinvestasi, bukan hanya soal keuntungan yang didapatkan oleh para investor. Pertimbangan warga setempat, dampak berkelanjutan dari investasi juga menjadi variable pemerintah bersama United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dalam merumuskan Bali Kompendium.
Baca juga:
Harapan Pelaku Wisata di Bali Setelah KTT G20
Sosok Putu Ayu Saraswati, Puteri Indonesia Lingkungan yang Curi Perhatian di KTT G20
Dianggap Menghina Batik, Ini 4 Fakta Sosok Mahyar Tousi YouTuber Asal London
Erick Thohir Sapa Paspampres & Penari Pendet Saat Jemput Menlu Rusia, 'Tinggi-tinggi'
Berakhir dengan Sukses, Ini Deretan Momen Viral KTT G20 di Bali
Deretan Momen Chef Arnold jadi Koki Gala Dinner KTT G20 Bali 'The Real Pressure Test'