Konsumsi Listrik Saat Libur Natal dan Tahun Baru Justru Turun, Begini Penjelasan PLN
PLN telah menerapkan berbagai inovasi digital dalam sistem ketenagalistrikan.
PT PLN (Persero) memproyeksikan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025, konsumsi listrik diperkirakan turun sekitar 16 persen dari pemakaian rata-rata pada hari kerja biasa.
"Secara umum karena penggunaan listrik ketika libur panjang seperti ini biasanya turun cukup besar, tadi diperkirakan akan turun sekitar 16% dari pemakaian listrik rata-rata hari kerja kemarin, sehingga cadangan kita akan menjadi semakin besar," kata EVP Operasi System Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) Dispriansyah, dalam pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2024-2025, di kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (19/12).
- Pemakaian Listrik Saat Natal dan Tahun Baru Bakal Meningkat, Begini Antisipasi PLN
- Pemudik Mobil Listrik di Libur Natal dan Tahun Baru 2025 Diprediksi Meningkat, PLN Siapkan 500 SPKLU
- PLN Sukses Kerek Penjualan Listrik Semester I 2024, Tumbuh 7,54 Persen
- Dirut PLN Jamin Tidak Ada Gangguan Listrik Selama Musim Libur Natal dan Tahun Baru
Penurunan ini memberikan dampak positif, karena cadangan daya menjadi semakin besar. Dalam kondisi normal, cadangan daya PLN rata-rata sekitar 25-26 persen.
Namun, saat memasuki masa siaga, angka cadangan daya diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 35 persen, sehingga PLN tidak terlalu khawatir terkait kesiapan pasokan listrik.
"Jadi, dari sisi kesiapan pasokan tidak terlalu khawatir kita karena justru di masa ini cadangan kita akan semakin tinggi," ujarnya.
Kendati, cadangan daya yang semakin besar memberikan rasa aman terkait kestabilan pasokan listrik, Dispriansyah mengatakan yang menjadi perhatian PLN adalah cuaca ekstrem.
Untuk menghadapi kemungkinan gangguan yang disebabkan oleh cuaca buruk, PLN telah menerapkan berbagai inovasi digital dalam sistem ketenagalistrikan, salah satunya adalah penerapan smart grid.
"Nah yang menjadi kekhawatiran kami adalah cuaca sekarang ini sedang sangat tidak bersahabat. Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem ini kami PLN sudah menerapkan inovasi digital untuk merespon gangguan," ujarnya.
Smart grid mencakup berbagai sistem digital seperti smartplant, smart control system, dan smart distribusi. Sistem ini memungkinkan PLN untuk memantau dan mengendalikan pasokan listrik secara real-time, serta memberikan informasi kepada petugas di lapangan.
Melalui smart grid, petugas dapat bergerak cepat untuk mengantisipasi masalah yang muncul akibat cuaca ekstrem, sehingga gangguan pada sistem ketenagalistrikan dapat diminimalkan.
"Nah, smart grid inilah yang nanti akan menginformasikan kepada petugas-petugas yang ada di lapangan untuk bisa bergerak dengan cepat mengantisipasi segala permasalahan yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem," ujarnya.
Selain penerapan teknologi canggih, PLN juga menyiapkan tim tanggap darurat untuk merespons bencana alam atau gangguan lain yang mungkin terjadi.
Tim ini akan selalu standby di posko, siap membantu jika terjadi gangguan pada instalasi tegangan menengah maupun tegangan tinggi. Dengan keahlian khusus, tim PLN dapat bekerja dalam kondisi bertegangan tanpa harus memadamkan aliran listrik, memastikan agar pelayanan pelanggan tetap berjalan lancar meski ada gangguan.
"Untuk mengantisipasi ini juga kami menyiapkan tim tanggap darurat terkait dengan bencana. Kemudian kami menyiapkan tim yang akan selalu standby di posko," ujarnya.
Konsumsi BBM Naik
Kendati demikian, Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, memproyeksikan penyaluran produk Bahan Bakar Minyak (BBM) selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025 terjadi kenaikan.
Kebutuhan untuk gasolin (bensin) diproyeksikan meningkat sebesar 5 persen, sementara gasoil (solar) mengalami penurunan sebesar 3,3 persen. Adapun, avtur diperkirakan akan naik sebesar 6,9 persen selama periode tersebut.
“Berdasarkan proyeksi penyaluran produk BBM selama Natal dan tahun baru 2025, gasolin akan mengalami kenaikan 5%, gasoil turun 3,3%, dan abtur naik 6,9%,” kata Erika dalam pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2024-2025, di kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa secara umum, kondisi ketahanan stok BBM untuk seluruh jenis produkgasolin, gasoil, kerosin, dan avtur tergolong aman.
“Ketahanan stok di angka antara 18 sampai 20 hari,” ujarnya.
Adapun dalam upaya memastikan kelancaran distribusi dan pelayanan, BPH Migas dan Pertamina bersama dengan sejumlah instansi terkait akan melakukan sejumlah persiapan.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan anggota posko, bahwa selama periode posko Natal 2024 hingga Tahun Baru 2025, sebanyak 115 Terminal BBM, 7.786 SPBU, 414 SPBUN, 55 SPBB, dan 6.802 Pertashop akan disiagakan. Selain itu, 357 Agen Minyak Tanah dan 71 DPPU juga akan siap melayani di wilayah-wilayah yang membutuhkan.
Lebih lanjut, fasilitas tambahan juga akan disiapkan di wilayah dengan permintaan BBM yang tinggi, guna memastikan pasokan tetap terjaga dan distribusi berjalan lancar selama masa liburan panjang tersebut.
Erika berharap melalui langkah-langkah strategis ini, masyarakat dapat menikmati liburan Natal dan Tahun Baru 2025 tanpa kendala terkait pasokan BBM.
“Kita tentu berharap bahwa semua hal-hal yang baik dapat selalu terjaga dan kita terus melakukan segala upaya antisipasi terutama di wilayah yang merayakan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” pungkasnya.