Kontribusi Bisnis Nikotin Elektronik Tembus Rp426 Miliar Sepanjang 2019
Ketua Umum Aliansi Pengusaha Penghantar Nikotin Elektronik Indonesia (APPNINDO), Syaiful Hayat bercerita bahwa dia membentuk APPNINDO guna memudahkan penerapan kebijakan industri nikotin elektrik di Indonesia.
Kontribusi bisnis penghantar nikotin elektronik seperti vape di Indonesia pada 2019 tercatat mencapai Rp426 miliar. Angka ini meningkat dibanding 2018 yang hanya sebesar Rp154,1 miliar. Namun, hal itu masih diselimuti isu miring soal nikotin elektrik.
Ketua Umum Aliansi Pengusaha Penghantar Nikotin Elektronik Indonesia (APPNINDO), Syaiful Hayat bercerita bahwa dia membentuk APPNINDO guna memudahkan penerapan kebijakan industri nikotin elektrik di Indonesia.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana dampak cukai rokok terhadap industri hasil tembakau? "Kita dibatasi produksinya, tapi di lain pihak rokok ilegalnya meningkat. Kalau rokok ilegal menurut informasi dari kawan-kawan Kementerian Keuangan, itu hampir 7 persen. Kalau itu ditambahkan kepada produksi yang ada, pasti akan tidak turun," tuturnya.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Bagaimana pabrik gula di Tegal berkembang hingga menjadi pusat industri? Pabrik Gula di Tegal Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal. Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier. Setelah itu muncul pabrik-pabrik gula lainnya. Pada tahun 1841-1842 muncul pabrik gula di Desa Kemanglen dan Dukuwringin.
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
"Dengan jumlah vapers sekitar 2 juta (jiwa), (didirikan) APPNINDO ini (tujuannya untuk) bisa melakukan kolaborasi dengan stakeholder, guna meluruskan kebijakan-kebijakan yang berimbang. Sehingga di Indonesia bisa tumbuh dan (industri nikotin elektrik) bisa memberikan kontribusi bagi industrinya, maupun kualitas kesehatan di Indonesia," ujar Syaiful dalam peresmian APPNINDO, di Jakarta, Rabu (12/2).
Tantangan Pelaku Bisnis dan APPNINDO
Sebagai industri yang baru tumbuh, Syaiful menyebut ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku bisnis nikotin elektrik, serta pemangku kepentingan. Di antaranya mengedukasi masyarakat dan mensosialisasikan nikotin elektrik, dalam hal ini vape.
"Vape ini pilihan yang jauh lebih aman, kita ingin masyarakat mendapatkan informasi yang seimbang tidak hanya negatif, tapi juga sesuai dengan fakta dan riset yang sudah dilakukan," ujar Syaiful.
Dengan itu, Syaiful mengatakan, APPNINDO akan menjalankan tiga agenda besar yang menjadi program kerja, di antaranya berkolaborasi dengan pemerintah serta pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan yang berimbang.
Kemudian, pihaknya akan mendorong penelitian ilmiah dan diskusi, guna terbentuknya kerangka kebijakan dan regulasi yang tepat sasaran. "Sehingga memberikan jaminan kepastian berusaha, bagi pelaku bisnis di industri penghantar nikotin elektronik, di Indonesia," ujarnya.
Reporter Magang: Nurul Fajriyah
(mdk/idr)