Kontribusi sektor industri terhadap PDB capai 17,82 persen
Pada Triwulan III-2016, kontribusi sektor industri pengolahan mencapai 19,9 persen terhadap PDB nasional. Sektor industri pengolahan terdiri dari industri pengolahan non migas sebesar 17,82 persen dan industri pengolahan batubara dan pengilangan migas sebesar 2,08 persen.
Kementerian Perindustrian telah menyelesaikan beberapa program prioritas yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015-2019. Pada Triwulan III-2016, kontribusi sektor industri pengolahan mencapai 19,9 persen terhadap PDB nasional.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan sektor industri pengolahan terdiri dari industri pengolahan non migas sebesar 17,82 persen dan industri pengolahan batubara dan pengilangan migas sebesar 2,08 persen.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"Pertumbuhan industri ini ditopang oleh pertumbuhan masing-masing subsektor industri. Tercatat, ada 4 subsektor industri yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB sektor industri non migas yaitu industri makanan dan minuman sebesar 33,61 persen, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik sebesar 10,68 persen, industri alat angkutan sebesar 10,35 persen, serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 10,05 persen," jelas Airlangga di kantornya, Jakarta, Kamis (22/12)
Dari sisi ekspor, pada periode Januari-November 2016 industri pengolahan non migas membukukan nilai sebesar USD 99,65 miliar, atau memberikan kontribusi 76,3 persen terhadap ekspor nasional yang sebesar USD 130,65 miliar. Kontribusi tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 72,18 persen.
"Untuk nilai impor industri pengolahan non migas sebesar USD 97,98 miliar, pada Januari-November 2016 terdapat surplus neraca perdagangan sektor industri sebesar USD 1,67 miliar," jelasnya.
Sementara, investasi sektor industri juga menjadi motor pertumbuhan. Pada periode Januari-September 2016, investasi PMDN sektor industri mencapai Rp 75,41 triliun, atau naik 19,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, investasi PMA sektor industri mencapai USD 13,09 miliar atau naik 53,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah tenaga kerja yang bergerak di sektor industri juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 15,54 juta orang per Agustus 2016 atau terdapat peningkatan sebesar 1,87 persen dibandingkan periode Agustus 2015 lalu.
"Ini dapat dilihat dari kelompok industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika sebanyak 327 unit, dengan nilai investasi Rp 72,86 triliun dan menyerap tenaga kerja 226.000 orang. Kemudian untuk kelompok industri agro sebanyak 415 unit, dengan nilai investasi Rp 65,93 triliun dan menyerap tenaga kerja 74.000 orang, serta kelompok industri kimia, tekstil dan aneka sebanyak 486 unit, dengan nilai investasi Rp 89,20 triliun dan menyerap tenaga kerja 262.000 orang," pungkasnya.
Baca juga:
Beroperasi 2020, produksi pabrik semen di Aceh tembus 3 juta ton
Kemenperin siap ekspor pelumas ber-SNI ke Asia dan Eropa
MA perintahkan menperin cabut peta jalan industri hasil tembakau
Indonesia surati India terkait hambatan ekspor emas
Bangun pusat inovasi di Indonesia, Apple siapkan Rp 585 miliar
Menperin: Apple akan bangun kantor pusat inovasi di 3 kota Indonesia
Kemenperin usul pengembangan pesawat jarak menengah masuk PSN