Kuartal II-2016, ekonomi RI tumbuh 5,18 persen
Ini lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang sebesar 4,92 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,18 persen pada kuartal II-2016. Ini lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang sebesar 4,92 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II juga lebih baik ketimbang periode sama tahun lalu yang sebesar 4,66 persen. Namun, masih rendah ketimbang pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2013 sebesar 5,59 persen .
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Namun tren laju pertumbuhan ekonomi dari kuartal I ke kuartal II 2016 sebesar 4,02 persen masih lebih baik dibandingkan periode sama 2015 yang hanya mencapai 3,75 persen," katanya di kantornya, Jumat (5/8).
Dia menambahkan, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan II-2016 mencapai Rp 2.353,2 triliun (atas dasar harga konstan) dan Rp 3.086,6 triliun (atas dasar harga berlaku).
Ini meningkat dibanding triwulan I-2016 sebesar Rp 2.262,3 triliun (ADHK) dan Rp 2.942 triliun (ADHB).
"PDB kita juga masih lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 2.237,4 triliun (ADHK) dan Rp 2.868,9 triliun (ADHB)."