Kuartal II-2016, REI prediksi penjualan properti masih melambat
"Mau dekat puasa lebaran, orang-orang siapkan duit."
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy memerkirakan penjualan rumah, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), masih dalam tren melambat. Ini seiring pelemahan daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi.
"Memang ada sedikit indikasi dalam masuk ke kuartal II, sedikit melambat. Mau dekat puasa lebaran, orang-orang siapkan duit," kata Eddy di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (25/5).
-
Kenapa harga tanah dan rumah di Indonesia semakin mahal? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.
-
Siapa yang menjual rumah di Bogor? Pada akhirnya, meskipun rumah ini menjadi kenangan bagi mereka berdua yang telah menjalin rumah tangga selama sekitar 11 tahun, rumah unik ini akan dijual.
-
Kenapa Cak Kartolo menjual rumahnya? Sejak sebelum pandemi Covid-19, Cak Kartolo sudah berniat menjual rumahnya. Hasil penjualan rumah dua lantai seluas 440 meter itu bakal digunakan untuk biaya pendidikan para cucunya. Dari dua anak perempuannya, ia punya lima orang cucu, seperti dikutip dari liputan6.com (2/9/2021). "Semua cucu-cucu menjadi tanggungan saya. Biaya masa depannya harus dipikirkan mulai sekarang. Saya kira bisa di-manage dengan menjual rumah ini. Biar nanti saya pindah cari rumah yang lebih kecil," ujar pria 76 tahun tersebut.
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Kapan Alshad Ahmad menjual rumahnya? Rumah mewah Alshad Ahmad, keponakan dari Raffi Ahmad, sedang mencuri perhatian dengan penjualan megahnya yang mencapai Rp300 miliar.
Menurutnya, kuartal pertama tahun ini penjualan hunian menurun sekitar 10 persen-30 persen dibanding periode sama tahun lalu.
"Kalau yang menengah ke atas masalah perekonomiannya melambat," katanya.
"Mereka juga enggan membelanjakan uangnya. orang mampu beli, tapi lebih menahan. Mungkin ada yang tunggu tax amnesty atau apa."
Untuk menahan kemerosotan pasar properti, Eddy berharap Bank Indonesia bisa segera melonggarkan kebijakan loan to value (LTV) untuk kredit perumahan rakyat (KPR). Kebijakan ini dinilai meringankan masyarakat untuk membeli rumah kedua dan seterusnya.
"Kalau rumah komersial akan ada wacana BI untuk LTV indent. Kalau bisa segera jalan, karena pasar kelas menengah ke atas turunnya besar sekali."
(mdk/yud)