Kuartal III-2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,17 persen
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2018 sebesar 5,17 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode sama tahun lalu hanya 5,06 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2018 sebesar 5,17 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode sama tahun lalu hanya 5,06 persen.
"Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan III 2017 sebesar 5,06 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin (5/11).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Suhariyanto menjelaskan meski lebih tinggi jika dibandingkan periode sama 2017, angka ini lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2018 yang saat itu 5,27 persen.
"Kita masih punya satu triwulan lagi hingga akhir tahun. Kalau itu bagus kita harap pertumbuhan ekonomi secara tahunan bagus," tandasnya.
Sebelumnya, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengumumkan kondisi keuangan masih terjaga sepanjang kuartal III 2018. Ini ditunjukkan dari inflasi dan faktor lainnya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan berdasarkan hasil rapat tim KSSK menghasilkan kesimpulan sistem keuangan Indonesia pada kuartal III 2018 masih dalam kondisi yang terjaga.
"Periode kuartal III 2018, stabilitas sistem keuangan relatif terjaga atau aman," kata Sri Mulyani di kantornya, Kamis (1/11).
Dia mengungkapkan, KSSK memandang dinamika perekonomian masih cukup tinggi, tapi terlihat sebagai hal yang baik. Adapun indikator yang menopang penilaian KSSK tersebut yaitu pertumbuhan ekonomi dan inflasi dan faktor lainnya.
"Pertumbuhan ekonomi masih terjaga di atas 5 persen. Inflasi rendah pada level yang stabil rendah," jelas Sri Mulyani.
Selain itu, cadangan devisa berada pada level yang memadai, volatilitas nilai tukar yang terkendali. "Serta defisit APBN dan keseimbangan primer yang jauh lebih baik dari periode sebelumnya," ujar Sri Mulyani.
Baca juga:
Triwulan III-2018, jasa keuangan RI tumbuh positif
KSSK catat ekonomi RI masih terjaga di kuartal III-2018
Ekonomi RI diprediksi tetap positif di tengah tahun politik
Industri keramik hadapi tantangan berat tahun ini
Sri Mulyani soal pertumbuhan ekonomi 7 persen: Memang tak mungkin dicapai